TEMPO.CO, Jakarta - Facebook Inc membatasi pencarian di platform jejaring sosialnya untuk kata Boogaloo. Pembatasan dilakukan karena istilah itu berisi tentang potensi perang sipil di Amerika Serikat atau soal keruntuhan peradaban.
"Kami merasa perlu mengambil langkah karena terdapat potensi menggunakan kekerasan," kata Facebook, dikutip dari Reuters. Pembatasan dilakukan dengan cara tak menyediakan rekomendasi untuk grup tentang Boogaloo atau aktivitas yang berkaitan dengan kata kunci tersebut.
Pada Mei lalu, Facebook sudah melarang penggunaan kata itu dan istilah lainnya yang beredar dengan gambar senjata dan ajakan melakukan aksi, misalnya bersiap akan ada konflik. Sedang isu Boogaloo bergulir di AS sejak beberapa waktu belakangan karena grup tersebut melakukan kampanye di media sosial.
Pada April lalu, kelompok Tech Transparency Project menemukan bahwa para pengikut teori konspirasi Boogaloo berencana menggunakan senjata ketika berunjuk rasa menentang lockdown negara bagian akibat pandemi virus corona Covid-19.
Perhatian terhadap kelompok itu meningkat setelah beberapa waktu lalu, dua dari tiga orang yang dihukum karena kekerasan saat demonstrasi anti-rasisme di Las Vegas diketahui merupakan anggota grup Boogaloo di Facebook.
Reaksi Facebook berbeda untuk unggahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump tentang perintah tembak kepada peserta demonstrasi yang menjarah atau mencuri. Sebagian kalangan, termasuk sejumlah ilmuwan serta karyawan Facebook sendiri, menuntut bos mereka menghapus unggahan itu seperti yang dilakukan Facebook terhadap unggahan lainnya yang bernada menghasut.