TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Indonesia (UI) memperoleh Pendanaan Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 tahap pertama senilai Rp 8.142.785.000 dari Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN).
Sebanyak 24 judul proposal riset dan inovasi guna percepatan penanganan Covid-19 dari berbagai fakultas di UI disetujui pendanaannya sebagaimana tercantum dalam Surat Kemenristek/BRIN nomor B/1/F2/PI.01.00/2020 tertanggal 18 Mei 2020.
Rektor UI, Ari Kuncoro mengucapkan terima kasih atas dukungan Kemenristek/BRIN kepada para peneliti UI dalam menghasilkan terobosan inovasi dan penelitian berkenaan Covid-19.
Kolaborasi ini merupakan bentuk kolaborasi perguruan tinggi dengan pemerintah yang semakin terbangun dengan baik. Di tengah situasi darurat akibat pandemi Covid-19, bentuk keterlibatan UI adalah mendukung pemerintah dengan menghasilkan ragam inovasi alat kesehatan dan penunjangnya.
"Selain itu UI secara aktif mengajukan sejumlah rekomendasi kebijakan kepada pemerintah. Diharapkan kolaborasi ini dapat terus terjaga dan menghasilkan sumbangsih besar di dalam mengatasi Covid-19," kata Ari melalui keterangan tertulis akhir pekan lalu.
Wakil Rektor UI Bidang Riset dan Inovasi, Abdul Haris, mengapresiasi semangat para peneliti UI dalam menghasilkan terobosan inovasi dan penelitian di tengah pandemi Covid-19. UI tengah menggencarkan riset guna kemandirian produksi dalam negeri akan alat kesehatan, obat-obatan dan terapi, serta penunjang kesehatan lainnya.
"Hasil riset dan inovasi UI yang tertuang pada 24 judul proposal tersebut ditujukan untuk mendukung pemerintah dalam penanganan Covid-19 serta menjawab kebutuhan masyarakat di situasi darurat akibat pandemi," kata dia.
Pendanaan terbesar senilai Rp 1,980 miliar diperoleh kelompok peneliti dari Fakultas Kedokteran (FKUI) dengan judul penelitian “Penggunaan Umbical Cord Mesenchymal Stem Cell sebagai terapi pasien Covid-19” yang diketuai oleh dr. Erlina Burhan Sp.P(K).
Beberapa judul proposal lainnya dari FKUI yang menerima pendanaan di antaranya adalah Portable Device Sampling Virus Sars-Cov-2 dari Droplet dan Napas Ekspirasi; Pengembangan Vaksin Sars COV 2; dan Studi Kohort Persepsi Risiko Penularan dan Tingkat kepatuhan Karantina Rumah, Rumah Sakit atau Fasilitas Rujukan Covid-19 di Indonesia. Terdapat pula 17 judul proposal lain yang diajukan oleh peneliti dari fakultas yang sama.
Proposal riset dan inovasi tersebut diajukan secara kolektif oleh Direktorat Inovasi dan Science Techno Park (DISTP UI) ke Kemenristek/BRIN. Direktur Inovasi dan Science Techno Park UI Ahmad Gamal mengatakan selain proposal dari FKUI, pihaknya juga mengajukan tiga judul dari Fakultas Teknik (FTUI) dan satu judul proposal yang diusulkan oleh peneliti dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA UI).
"Selain 24 proposal yang telah ditetapkan, peneliti UI dari berbagai fakultas bersama dengan DISTP juga mengajukan 84 judul proposal lain untuk mendapatkan Pendanaan Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 Tahap 2 yang akan diumumkan pada tanggal 20 Juni 2020 nanti,” ujar Gamal.
Sebelumnya, Kemenristek/BRIN tengah menganggarkan dana guna mendukung riset dan inovasi di bidang pencegahan, skrining dan diagnosis, alat kesehatan dan pendukung, serta obat dan terapi Covid-19 yang akan disalurkan dalam dua tahapan.
IRSYAN HASYIM