Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dosen IPB: Perhatian pada Konservasi Macan Tutul Jawa Minim

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Seekor bayi leopard (Panthera Sp.) atau macan tutul saat di kandang penitipan di Kebun Bintang Kasang Kulim, Riau, Senin 16 Desember 2019. Polda Riau menyitanya bersama 58 kura-kura Indian Star dan empat bayi Singa Afrika dalam kasus perdagangan satwa dilindungi, dan menetapkan dua orang tersangka. (FOTO ANTARA/FB Anggoro)
Seekor bayi leopard (Panthera Sp.) atau macan tutul saat di kandang penitipan di Kebun Bintang Kasang Kulim, Riau, Senin 16 Desember 2019. Polda Riau menyitanya bersama 58 kura-kura Indian Star dan empat bayi Singa Afrika dalam kasus perdagangan satwa dilindungi, dan menetapkan dua orang tersangka. (FOTO ANTARA/FB Anggoro)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dosen Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor (IPB) Dr Dede Aulia Rahman mengatakan hingga kini perhatian pada konservasi macan tutul Jawa atau Panthera pardus melas masih tergolong minim.

"Kalau kita lihat fakta dan realitas bahwa Macan Tutul Jawa sangat sedikit menerima perhatian konservasi dan bersaing secara lokal untuk kepentingan konservasi dengan spesies yang lebih karismatik," kata dia saat diskusi daring yang dipantau di Jakarta, Selasa, 9 Juni 2020.

Sebagai contoh di Ujung Kulon orang-orang lebih banyak melakukan riset tentang Badak Jawa atau di tempat lain, misalnya Baluran, yang meneliti tentang banteng.

Padahal, ujar dia, spesies macan tutul Jawa juga memiliki peranan ekologi yang luar biasa bagi lingkungan termasuk manusia.

Tidak hanya berkaitan dengan predator puncak, namun satwa yang telah dilindungi sejak 1931 tersebut juga berhubungan dengan aspek ekonomi dan ilmu pengetahuan.

"Sadar tidak sadar kita dapat manfaat dari macan tutul terkait aspek wisata, ekowisata dan sebagainya," ujarnya.

Berdasarkan penelitian dari luar dengan kajian ilmiah di Sub Sahara Afrika menemukan bahwa kehilangan predator puncak, yaitu singa dan macan tutul, membawa dampak pada sisi kesehatan manusia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Ketika singa di sana hilang, ada kecenderungan peningkatan spesies Olive Babon," kata anggota peneliti INRae, Comportement and Ecologie de la Faune Sauvage, Toulouse, Prancis tersebut.

Olive Babon atau Babon Zaitun pada suatu keadaan mencari sumber makanan baru di sekitar pemukiman warga. Akibatnya, membawa penyakit parasit usus terhadap masyarakat. "Ini perlu dibuktikan dan kita juga tidak mau terjadi di Indonesia," katanya.

Di Indonesia sendiri, ujarnya, riset terkait konservasi hewan endemik Jawa itu tergolong minim. Selama periode 2000 hingga 2020 tercatat hanya 26 hasil karya ilmiah yang dipublikasikan.

Bahkan dalam satu dekade terakhir hanya ada tiga makalah ilmiah tentang macan tutul Jawa yang diterbitkan dan dipimpin penulis Indonesia dalam jurnal peer-review bereputasi.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menteri KKP Minta Pengembangan Pariwisata Tidak Merusak Ekosistem Laut

21 hari lalu

Kelompok Masyarakat Penggerak Konservasi Penyu Aroen Meubanja di Panga, Kabupaten Aceh Jaya.
Menteri KKP Minta Pengembangan Pariwisata Tidak Merusak Ekosistem Laut

Menteri KKP menyoroti laut di Teluk Cenderawasih, habitat penyu hijau yang populasinya kini mengalami penurunan drastis.


KLHK Soal Marak Monyet Ekor Panjang Masuk Permukiman: Harimau Jawa Sudah Punah

24 hari lalu

Monyet ekor panjang. (Dok kehati.jogjaprov.go.id)
KLHK Soal Marak Monyet Ekor Panjang Masuk Permukiman: Harimau Jawa Sudah Punah

KLHK sebut Ledakan populasi monyet ekor panjang di Pulau Jawa karena harimau jawa sudah punah dan macan tutul jawa langka.


Selamatkan Macan Tutul Jawa, KLHK Survei Populasi dan Penyebarannya

30 hari lalu

Macan tutul jawa yang sudah langka dan terancam puncah terekam kamera di kawasan hutan Gunung Sanggabuana Karawang. (ANTARA/dok Dedi Mulyadi)
Selamatkan Macan Tutul Jawa, KLHK Survei Populasi dan Penyebarannya

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengadakan survei untuk mengetahui populasi Macan Tutul Jawa.


Kasus Kematian Harimau di Medan Zoo, Kebun Binatang Dianggap Penjara Berkedok Wadah Konservasi dan Edukasi Satwa Liar

39 hari lalu

Seekor harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) berada di kandang yang tak terawat di kebun binatang Medan Zoo, Sumatera Utara, Sabtu, 20 Januari 2024. Wali Kota Medan Bobby Nasution akan menutup sementara Medan Zoo selama dilakukan proses pembangunan dan perbaikan. ANTARA FOTO/Yudi
Kasus Kematian Harimau di Medan Zoo, Kebun Binatang Dianggap Penjara Berkedok Wadah Konservasi dan Edukasi Satwa Liar

Kematian beruntun lima harimau di Medan Zoo menuai kecaman organisasi global perlindungan satwa liar. Kebun binatang dinilai sebagai penjara satwa.


5 Harimau Medan Zoo Mati Beruntun di Depan Mata KLHK

41 hari lalu

Potongan video seekor harimau Sumatera kurus sedang makan rumput beredar di media sosial. Diduga, harimau tersebut merupakan salah satu koleksi dari Kebun Binatang Simalingkar Kota Medan atau Medan Zoo. Instagram
5 Harimau Medan Zoo Mati Beruntun di Depan Mata KLHK

KLHK mengungkap fakta bahwa Medan Zoo telah sejak 2012 diminta melakukan perbaikan pemenuhan standar pengelolaan konservasi.


Pungutan Turis Asing di Bali Diberlakukan Mulai 14 Februari 2024, Untuk Apa?

50 hari lalu

Sejumlah wisatawan mancanegara menyucikan diri dengan air pancuran di Kompleks Pura Tirta Empul, Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Bali, Sabtu 25 Maret 2023. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mencatat sepanjang Januari 2023 terdapat lima negara dengan kunjungan wisatawan asing tertinggi yakni dari Australia, Rusia, India, Korea Selatan, dan Singapura dengan total yang datang sebanyak 331.912 kunjungan. ANTARA FOTO/Widodo S Jusuf
Pungutan Turis Asing di Bali Diberlakukan Mulai 14 Februari 2024, Untuk Apa?

Pungutan turis asing di Bali sebesar Rp 150 ribu mulai dilakukan pada 14 Februari 2024. Apa tujuannya, dan berapa besarannya?


Sidang Perdana Warga Karimunjawa Penolak Tambak Udang Diwarnai Unjuk Rasa

56 hari lalu

Suasana unjuk rasa mewarnai sidang perdana perkara UU ITE yang menjerat Daniel Firts Maurits Tangkilisan di Pengadilan Negeri Jepara pada Kamis, 1 Februari 2024. Dokumentasi: KOALISI NASIONAL MASYARAKAT MENOLAK KRIMINALISASI AKTIVIS LINGKUNGAN DAN PERLINDUNGAN KAWASAN STRATEGI PARIWISATA NASIONAL KARIMUNJAWA DARI TAMBAK UDANG ILEGAL
Sidang Perdana Warga Karimunjawa Penolak Tambak Udang Diwarnai Unjuk Rasa

Pengunjuk rasa juga meminta wilayah Kepulauan Karimunjawa dikembalikan sepenuhnya sebagai kawasan konservasi.


Eksplorasi Pesona Alam dan Budaya, Ini 5 Desa Wisata Terbaik di Jawa Timur

56 hari lalu

Kampoeng Heritage Kajoetangan (Kampung Kayutangan) sejak tanggal 22 April 2018 ditetapkan sebagai kawasan warisan budaya (heritage) oleh Pemerintah Kota Malang
Eksplorasi Pesona Alam dan Budaya, Ini 5 Desa Wisata Terbaik di Jawa Timur

Jawa Timur memang jagonya dalam pengembangan desa wisata, berikut 5 desa wisata yang wajib Anda cantumkan dalam daftar perjalanan Anda.


Mahfud MD Sebut Deforestasi 10 Tahun Terakhir Seluas 23 Kali Pulau Madura, Ini Penyebabnya

23 Januari 2024

Mahfud MD Sebut Deforestasi 10 Tahun Terakhir Seluas 23 Kali Pulau Madura, Ini Penyebabnya

Pada kesempatan debat keempat Capres Pemilu 2024, Cawapres nomor urut tiga Mahfud MD sebut deforestasi yang terjadi 10 tahun di Indonesia mencapai 12.85 juta hektar hutan


Cak Imin Sebut Bioregional dalam Debat Cawapres, Ini Artinya

22 Januari 2024

Cak Imin Sebut Bioregional dalam Debat Cawapres, Ini Artinya

Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menjelaskan konsep pembangunan berbasis bioregional saat debat cawapres lalu. Apa artinya?