Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BMKG Peringatkan Ancaman Karhutla Meski Kemarau Basah

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Kepala BMKG Stasiun Haji Asan Sampit Nur Setiawan menjelaskan prakiraan cuaca, Rabu, 10 Juni 2020. Kredit: ANTARA/Istimewa
Kepala BMKG Stasiun Haji Asan Sampit Nur Setiawan menjelaskan prakiraan cuaca, Rabu, 10 Juni 2020. Kredit: ANTARA/Istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Sampit - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Haji Asan Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, memperingatkan semua pihak untuk mewaspadai ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) meski tahun ini diprediksi kemarau basah atau masih ada potensi hujan.

"Kemarau tahun ini bisa dikatakan kemarau basah, tapi potensi hujannya tidak setinggi tahun 2016 dan 2017 lalu. Tingkat kekeringan masih sama sehingga potensi kebakaran lahan tentu harus tetap diwaspadai," kata Kepala BMKG Stasiun Haji Asan Sampit, Nur Setiawan di Sampit, Rabu, 10 Juni 2020.

Nur menjelaskan, Kotawaringin Timur diperkirakan memasuki kemarau pada dasarian kedua Juli nanti. Kemarau diperkirakan terjadi hingga September nanti.

Jika dibanding 2019 lalu, kemarau tahun ini diperkirakan lebih singkat. Tahun lalu kemarau terjadi mulai Juli hingga Oktober, namun potensi kebakaran lahan tahun ini perlu diwaspadai karena potensi hujannya tidak setinggi tahun lalu.

Saat ini titik panas mulai terpantau di wilayah Kotawaringin Timur, namun dalam skala kecil. Titik panas tersebut juga tidak sampai berhari-hari, meski begitu kondisi ini harus diwaspadai karena menunjukkan mulai meningkatnya ancaman kebakaran hutan dan lahan.

Dia menyebut bahwa titik panas tidak sama dengan titik api. Dikatakan titik api jika suhu panas yang terpantau melebihi dari 43 derajat Celsius.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Disinggung soal lokasi rawan kebakaran hutan dan lahan, Nur menyebut kawasan selatan sangat rawan terbakar. Luasnya lahan gambut membuat potensi kebakaran cukup tinggi gambut akan mudah kering sehingga mudah terbakar.

Kebakaran lahan gambut harus dicegah karena jika sampai terjadi maka sulit dipadamkan karena api terus membakar hingga ke dalam tanah meski di permukaan terlihat padam. Akibatnya, api bisa saja kembali muncul jika bara di dalam tanah belum benar-benar padam.

Pemadaman kebakaran di lahan gambut harus dilakukan berulang-ulang sampai tanah benar-benar basah sehingga api di dalam tanah benar-benar padam. Kendala muncul jika kebakaran terjadi di lokasi yang sulit dijangkau melalui jalan darat sehingga pemadaman hanya bisa mengandalkan melalui jalur udara.

"Kawasan selatan rawan karhutla seperti Kecamatan Teluk Sampit dan daerah sekitar Seranau. Untuk wilayah utara potensi kebakarannya lebih kecil karena lahan gambutnya sedikit dan lebih banyak daerah perbukitan," demikian Nur Setiawan.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BMKG Prediksi Musim Kemarau Dimulai pada April

2 hari lalu

Petani beraktivitas di sawah kawasan Majalengka, Jawa Barat, Senin, 20 November 2023. Kesulitan air di daerah tersebut mulai dirasakan sejak Juni 2023 hingga saat ini. Akibat musim kemarau, petani mengaliri sawahnya menggunakan pompa dari sumur yang airnya terbatas. TEMPO/ Febri Angga Palguna
BMKG Prediksi Musim Kemarau Dimulai pada April

Pantura bakal menjadi daerah pertama di Jawa yang memulai musim kemarau pada April mendatang.


Waspada Dampak Penguapan Air Selama Kemarau, Diperkirakan Berlangsung di Jakarta dan Banten pada Juni-Agustus 2024

2 hari lalu

Warga beraktivitas di pinggir Waduk Cacaban, Kedung Banteng, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Selasa, 11 September 2018. Akibat musim kemarau tahun ini, volume air di salah satu waduk penyuplai di wilayah Pantura itu menyusut hingga lebih dari puluhan meter sehingga mengancam kekeringan, terutama persawahan di sejumlah wilayah itu. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
Waspada Dampak Penguapan Air Selama Kemarau, Diperkirakan Berlangsung di Jakarta dan Banten pada Juni-Agustus 2024

Fenomena penguapan air dari tanah akan menggerus sumber daya air di masyarakat. Rawan terjadi saat kemarau.


Jakarta dan Banten Masuki Puncak Kemarau pada Agustus 2024, Mundur Akibat Gejolak Iklim

3 hari lalu

Ilustrasi kekeringan: Warga berjalan di sawah yang kering akibat kemarau di Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten. ANTARA FOTO/Fauzan/ama.
Jakarta dan Banten Masuki Puncak Kemarau pada Agustus 2024, Mundur Akibat Gejolak Iklim

Jakarta dan Banten diperkirakan memasuki musim kemarau mulai Juni mendatang, dan puncaknya pada Agustus. Sedikit mundur karena anomali iklim.


Penyebab Kebakaran 10 Hektare Lahan di Karimun Kepulauan Riau Masih Misterius

8 hari lalu

Ilustrasi - Petugas gabungan dari Direktorat Sabhara Polda Sumatera Utara, KPH XIII Dolok Sanggul, KPH XIV Dairi dan KPH IV Toba berusaha memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Desa Simulop, Pangururan, Samosir, Sumatra Utara. ANTARA FOTO/Fransisco Carolio/WS/wsj.
Penyebab Kebakaran 10 Hektare Lahan di Karimun Kepulauan Riau Masih Misterius

Di tengah banyaknya bencana basar di Indonesia, masih ada 10 Ha lahan terbakar di Kepulauan Riau. Sebabnya belum diketahui.


Kapan Musim Kemarau 2024 Tiba? Ini Penjelasan BMKG

10 hari lalu

Ilustrasi kekeringan: Warga berjalan di sawah yang kering akibat kemarau di Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten. ANTARA FOTO/Fauzan/ama.
Kapan Musim Kemarau 2024 Tiba? Ini Penjelasan BMKG

Awal kemarau di Indonesia diperkirakan tidak akan serentak di seluruh wilayah. Kemarau di beberapa daerah mundur dibanding jadwal biasanya.


Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

12 hari lalu

Petugas dari Manggala Agni Daops Banyuasin berupaya memadamkan kebakaran lahan di Desa Muara dua, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Kamis, 21 September 2023. Berdasarkan data dari Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan Wilayah Sumatera sepanjang Januari hingga Agustus 2023 luas kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumatera Selatan mencapai 4.082,8 hektare yang terbagi menjadi 2,947,8 lahan mineral dan 1.135,0 lahan gambut. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.


KLHK Pantau Sembilan Provinsi yang Rawan Karhutla

14 hari lalu

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya dalam acara Penghargaan Piala Adipura Tahun 2023 di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat, pada Selasa, 5 Maret 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
KLHK Pantau Sembilan Provinsi yang Rawan Karhutla

Menteri KLHK Siti Nurbaya pantau provinsi rawan karhutla, dari Riau sampai Sulawesi Tengah.


Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

26 hari lalu

Petugas berupaya memadamkan kebakaran hutan dan lahan di wilayah Bintan Timur, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, Sabtu 15 Januari 2022. ANTARA/HO-UPT Damkar Bintan Timur
Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?


Peneliti BRIN: Hujan Akan Berakhir Februari, Maret Pancaroba, Juni Kemarau

35 hari lalu

Petugas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika  (BMKG) memantau monitor prakiraan cuaca wilayah Jakarta dan sekitarnya di gedung BMKG, Jakarta. TEMPO/Subekti
Peneliti BRIN: Hujan Akan Berakhir Februari, Maret Pancaroba, Juni Kemarau

Peneliti BRIN memprediksi hujan akan berlangsung sampai akhir Februari, Maret mulai pancaroba, Juni masuk kemarau.


Perbedaan Operasi TMC Banjir Demak dan Teknologi Modifikasi Cuaca Penanganan Karhutla

37 hari lalu

Tim memasukkan bahan semai Natrium Clorida (NaCl) ke pesawat Cessna Caravan untuk Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Lanud Ahmad Yani, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 17 Februari 2024. Operasi hujan buatan ini dilakukan sebagai bagian dari upaya penanganan banjir Demak. FOTO/DOK. BNPB
Perbedaan Operasi TMC Banjir Demak dan Teknologi Modifikasi Cuaca Penanganan Karhutla

Teknologi Modifikasi Cuaca atau TMC digunakan untuk mengatasi dampak banjir Demak, Jawa Tengah. Ada bedanya dengan operasi TMC penanganan karhutla.