TEMPO.CO, Jakarta - Kasus virus corona Covid-19 yang terkonfirmasi telah melewati angka 2 juta di Amerika Serikat pada Rabu, 10 Juni 2020. Menurut data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), meskipun ada penurunan infeksi di Eropa, tapi tingkat infeksi di banyak daerah masih mengalami peningkatan.
Data tersebut menyebutkan, Amerika telah mengalami peningkatan 36,5 persen kasus harian dalam beberapa hari terakhir di tengah protes jalanan dan pelonggaran kebijakan karantina wilayah (lockdown). Dan perbedaannya cukup mencolok jika dibandingkan dengan 10 negara teratas lainnya yang terkena infeksi Covid-19 terbanyak hingga saat ini.
Peneliti kesehatan masyarakat di University of Arizona Joe Gerald yang membantu memberikan proyeksi kepada negara bagian di Amerika itu menerangkan, masa yang lebih buruk ada di depan. "Banyaknya bukti menunjukkan penularan komunitas meningkat," ujar dia, seperti dikutip Washington Post, Rabu.
Beberapa negara seperti Inggris, Spanyol, dan Iran secara kasar mengalami penurunan 20 persen dalam beberapa hari terakhir. Sementara itu, Italia dan Jerman melihat jumlah mereka menurun lebih dari 38 persen. Brasil, yang dilihat sebagai pusat virus baru dalam beberapa pekan terakhir, mengalami infeksi yang menurun lebih dari 10 persen.
Dan di Amerika, di sembilan negara bagian--Texas, Arkansas, South Carolina, Nevada, Arizona, North Carolina, Oregon, Florida, dan Utah--semuanya menetapkan nilai tertinggi baru pada hari Rabu kemarin berdasarkan pada rata-rata perputaran kasus selama tujuh hari. Lima negara bagian--Montana, Arkansas, Utah, Arizona, dan Texas--telah melihat rawat inap virus corona meningkat setidaknya 35 persen.
Baca Juga:
Angka-angka terbaru tampaknya bertentangan dengan pandangan Presiden Donald Trump tentang wabah pekan lalu. "Kami dapat menutup negara kami, menyelamatkan jutaan nyawa, dan sekarang kurvanya bagus," ujar Trump pekan lalu.
Direktur kesehatan Arizona menulis kepada rumah sakit-rumah sakit negara bagian itu, dan memberi tahu mereka untuk sepenuhnya mengaktifkan rencana darurat mereka, ketika jumlahnya meningkat minggu lalu, demikian dilaporkan Arizona Republic of Phoenix. Di dalam tulisan itu, pemerintah melihat peningkatan stabil dari Covid-19 kasus di Arizona selama dua minggu terakhir.
"Tren ini mengkhawatirkan kami, dan juga berkorelasi dengan peningkatan dalam kasus yang kami lihat di ICU rumah sakit kami," tertulis di Spanduk Kesehatan. Jumlah pasien Covid-19 di Arizona yang menggunakan ventilator menjadi empat kali lipat.
Sementara South Carolina telah mengalami jumlah kasus harian tertinggi. Gubernur Henry McMaster menyampaikan bahwa Negara Bagian Palmetto tidak akan memaksakan pembatasan baru pada publik, namun dia menekankan pentingnya mengambil tindakan sukarela untuk tetap aman.
Di California, sembilan negara melaporkan lonjakan kasus Covid-19 yang dirawat inap. "Banyak kasus yang muncul di rumah sakit terkait dengan pertemuan yang terjadi di rumah, saat pesta ulang tahun dan pemakaman," tutur Olivia Kasirye, direktur kesehatan masyarakat Sacramento County kepada The Guardian.
Gubernur California Gavin Newsom telah mendesak masyarakat agar tetap tenang karena negara berurusan dengan lonjakan kasus dan rawat inap baru-baru ini. "Ketika kami memasuki fase ini, dengan cara yang bertanggung jawab, pembukaan kembali ekonomi, kami membuatnya sangat jelas bahwa kami mengantisipasi peningkatan jumlah total kasus positif," ujar Newsom, dijutip Mercury News of San Jose, Selasa, 9 Juni.
Para ahli kesehatan khawatir bahwa membuka negara terlalu dini--untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada ekonomi--pada akhirnya dapat melukai negara dalam jangka panjang, karena pandemi yang semakin laman. Beberapa juga khawatir bahwa protes baru-baru ini terhadap kebrutalan polisi dapat berkontribusi munculnya gelombang kedua.
Sebagian dari kenaikan juga bisa disebabkan oleh lebih banyaknya pengujian, yang mencapai rekor harian 545.690 tes Jumat lalu, menurut Reuters. Namun, pengujian telah menurun sejak saat itu. "Dalam periode empat bulan, itu telah menghancurkan seluruh dunia, dan itu belum berakhir," tutur Anthony Fauci selama konferensi virtual yang diadakan Organisasi Inovasi Bioteknologi.
Dia mengatakan dia tidak yakin kapan wabah akan berakhir. Sepuluh negara yang mengalami jumlah kasus tertinggi per 100.000 selama dua minggu terakhir terletak di delapan negara bagian, yaitu Georgia, Virginia, Louisiana, Mississippi, Arizona, Texas, Minnesota dan New Mexico.
Di Amerika, 50 negara bagian ditambah Distrik Columbia telah melaporkan kasus Covid-19 yang dikonfirmasi terhitung lebih dari 2.000.464 dengan setidaknya 112.924 kematian. Data ini berdasarkan peta sebaran kasus Covid-19 yang dibuat dari Johns Hopkins University.
FOX NEWS | WASHINGTON POST | THE GUARDIAN | CDC