TEMPO.CO, Jakarta - Apple telah menghadapi sejumlah gugatan hukum yang gila di masa lalunya. Tapi gugatan kali ini mungkin yang paling 'gila'. Karena sebuah insiden di Apple Store, Raevon Terrell Parker dari Missouri, Amerika Serikat, menuntut kompensasi sebesar US$ 1 triliun.
Awalnya, pria yang berusia 39 tahun itu ingin memperbaiki iPhone-nya. Namun ada perselisihan dengan karyawan Apple Store di mana Parker diduga disebut sebagai orang 'gila'. Sekarang Parker menuntut produsen iPhone itu dengan angka yang sangat besar yang diajukan pada 1 Juni.
Klaim tersebut dirinci dalam formulir yang diajukan ke Pengadilan Distrik Amerika di Missouri Timur. "Karyawan di Apple Store memperbaiki perangkat, tapi menyimpannya dengan menipu penggugat karena tahu itu adalah telepon pertama yang punya fitur baru," tulis Parker dalam gugatannya.
Tidak jelas apa arti isi dari pernyataan itu, tapi Parker diduga telah menginstal versi iOS yang belum ditujukan untuk publik. Lalu, ketika iPhone diperbaiki, karyawan Apple telah menghapus versi itu. Kemudian, karyawan Apple Store menyebut Parker sebagai 'gila' dan karena inilah ia menuntut kompensasi.
Gugatan juga menyebutkan bahwa kerugian yang dialami tak ternilai dengan dollar. Jika gugatan itu sampai dikabulkan hakim, Parker bisa menjadi orang terkaya di dunia dalam semalam. Parker akan memiliki kekayaan US$ 866 miliar, lebih besar daripada CEO Amazon Jeff Bezos yang saat ini berada di puncak daftar orang terkaya di dunia dengan perkiraan kekayaan bersih US$ 113 miliar.
Ini bukan pertama kalinya Parker mencoba menuntut Apple. Gugatan pernah dilayangkan sebelumnya namun ditolak. Gugatan Parker yang terbaru juga diragukan, dan kecil kemungkinan seorang hakim akan menyetujui klaim kompensasi sebesar US$ 1 trilun untuk kejadian ini.
MACWORLD | NEW YORK POST | APPLE INSIDER