“Hasil yang didapat menunjukkan kalau kami berhasil mentrasformasi limpa menjadi organ yang berfungsi sebagai hati,” tertulis dalam laporan yang dibuat.
Pada manusia, limpa bukanlah organ esensial dan mereka mungkin untuk mengangkatnya untuk alasan medis. Dong dan koleganya menduga rekayasa organ itu menjadi hati bisa menolong pengobatan penyakit hati tanpa menyebabkan komplikasi lain.
Namun, Geoff McCaughan dari University of Sydney, Australia, mengingatkan kalau hati dari limpa tidak bisa menjalankan seluruh fungsi hati aslie karena sirkulasi darah keduanya yang berbeda. “Sebagai contoh, satu fungsi hati adalah mencuci darah yang datang dari portal vena (pembuluh darah balik), tapi limpa tak memiliki akses langsung ke vena ini,” katanya.
Masalah lain diungkap Eric Lagasse dari University of Pittsburgh, Pennsylvania, Amerika Serikat. Menurutnya, orang dengan gangguan parah pada organ hati biasanya limpanya juga rusak. “Karena itu butuh dipastikan lagi apakah pendekatan itu bisa diterapkan pada manusia, atau jangan-jangan menjadi sangat mahal,” katanya.
Faktanya, Lagasse dan timnya telah lebih dulu menunjukkan kalau organ mirip hati bisa ditumbuhkan pada jaringan limfosit. Mereka berharap bisa mengujinya pada manusia sesegera mungkin. “Pemikiran untuk mengubah fungsi organ terdengar masih jauh saat ini, tapi yang jelas tak lagi aneh,” katanya.
NEWSCIENTISTS