Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peneliti LIPI Temukan Katak Jenis Baru di Sumatera

image-gnews
Spesies baru katak diberi nama Micryletta sumatrana. Katak mini ini ditemukan tim peneliti LIPI di selatan Pulau Sumatera. FOTO/LIPI oleh Eki Aprilia Resdiyanti Devung
Spesies baru katak diberi nama Micryletta sumatrana. Katak mini ini ditemukan tim peneliti LIPI di selatan Pulau Sumatera. FOTO/LIPI oleh Eki Aprilia Resdiyanti Devung
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tim peneliti di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menemukan katak jenis baru di Sumatera. Katak berukuran mini tersebut diberi nama Micryletta sumatrana, hidup di kawasan Hutan Harapan di Jambi dan Sumatera Selatan serta di suaka margasatwa Gumai Pesamah, Sumatera Selatan. 

Peneliti di Pusat Penelitian Biologi LIPI, Amir Hamidy menerangkan, masih ada kemungkinan bahwa katak Micryletta sumatrana juga hidup di daerah dataran rendah lainnya di selatan Sumatera. “Katak jantan hanya memiliki tubuh 17,4 milimeter, sedangkan betinanya berukuran 22,8 milimeter,” ujar Amir, seperti dikutip dari sius web resmi LIPI, Kamis 11 Juni 2020.

Menurut Amir, katak mini itu memiliki ciri morfologi bagian punggung (dorsal) coklat keemasan dengan sedikit bintik-bintik gelap. Di bagian perutnya atau ventral coklat gelap disertai corak putih krem.

Amir mengatakan, karakter morfologi tersebut menjadi ciri atau pembeda utama dengan sesama anggota katak marga Micryletta lainnya. Apakah itu dengan jenis Micryletta inornata yang ditemukan di bagian utara Sumatera (Medan, Aceh) ataupun jenis Micryletta lainnya yang tersebar di kawasan India, Indocina, dan Taiwan.

“Selain itu, bagian samping kepala dari jenis baru ini coklat gelap dengan bintik-bintik putih-krem di bibir dan wilayah tengah atau tympanum,” kata Amir. Dia menambahkan, “Jika tungkai belakang diluruskan, bagian artikulasi tibiotarsal dapat mencapai depan mata.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Amir mengungkapkan bahwa perbedaan mencolok pertama kali terlihat dari pola sentral antara katak mini Micryletta sumatrana dengan katak Micryletta yang hidup di utara Sumatera. Ada pola menyerupai batik atau jaring pada bagian perut katak yang ditemukan, sedang katak yang ada di utara Sumatera tidak memiliki pola tersebut.

Tidak hanya itu, setelah penelitian terhadap DNA, Micryletta sumatrana justru lebih menyerupai katak yang ada di Vietnam. Bahkan perbedaan DNA-nya sudah mencapai level beda jenis dengan yang ada di utara tersebut. "Sehingga secara ilmiah ini dapat dipertanggungjawabkan sebagai spesies baru,” kata Amir.

Amir menekankan, penemuan katak jenis baru asal Sumatera ini berhasil dilakukan karena adanya teknologi molekuler. Teknologi itu memungkinkan peneliti lebih mudah mengidetifikasi DNA katak tersebut. “Setelah dites DNA-nya, ternyata benar beda jenis antara populasi yang ada di Sumatera bagian selatan dengan Sumatera bagian utara,” kata Amir.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menteri Kehutanan: Belum Ada Asap Dampak Kebakaran Hutan ke Malaysia

1 hari lalu

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya saat meninjau lokasi tangga dan kawah Gunung Bromo pada Sabtu siang, 23 September 2023. TEMPO/Abdi Purmono
Menteri Kehutanan: Belum Ada Asap Dampak Kebakaran Hutan ke Malaysia

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan ada potensi asap menyebrang ke Malaysia dampak dari kebakaran hutan dan lahan.


Kabut Asap Makin Parah, Malaysia Bersiap Membuat Hujan dan Tutup Sekolah

1 hari lalu

Menara Kembar Petronas diselimuti kabut di Kuala Lumpur, Malaysia, 9 September 2019. REUTERS/Lim Huey Teng
Kabut Asap Makin Parah, Malaysia Bersiap Membuat Hujan dan Tutup Sekolah

Malaysia akan menurunkan hujan dengan menaburkan awan dan menutup sekolah karena kualitas udara di berbagai tempat memburuk akibat kabut asap


Penelitian dan Pemetaan Kasus Bibir Sumbing, Universitas Jember Temukan Ini

4 hari lalu

Caption Foto:Sejumlah pasien (dalam gendongan) Bibir sumbing dan Langit-langit di RS Paru Jember, Sabtu, 30 September 2023. Foto: Humas Universitas JemberCaption Foto:Suasana mahasiswa saat memberikan penyuluhan kepada keluarga pasien Bibir Sumbing dan langit-langit.Foto: Humas Universitas Jember
Penelitian dan Pemetaan Kasus Bibir Sumbing, Universitas Jember Temukan Ini

Kegiatan ini merupakan wujud kepedulian Universitas Jember dengan dukungan Smile Train Indonesia.


Cegah Kemerosotan Biodiversitas Khas Sumatera, Itera dan AIPI Dorong Pengelolaan Kebun Raya

7 hari lalu

Dosen Rekayasa Kehutanan Itera, Dr. Sena Maulana, S.Hut., M.Si., memaparkan materi dalam seminar nasional menjaga biodiversitas khas Sumatera di Kampus Itera, Lampung Selatan, Selasa, 26 September 2023. (Humas Itera)
Cegah Kemerosotan Biodiversitas Khas Sumatera, Itera dan AIPI Dorong Pengelolaan Kebun Raya

Saat ini Kebun Raya Itera telah menjalankan lima fungsi utama, yaitu konservasi, edukasi, penelitian, wisata, dan jasa lingkungan.


Dosen Filsafat Teknologi UGM Jabarkan Plus Minus Artificial Intelligence atau AI

9 hari lalu

Perkembangan tren kecantikan di masa digital ini semakin beragam, salah satunya ialah beauty berbasis artificial intelligence (AI) dan augmented reality (AR)/Foto: Doc. Perfect AI
Dosen Filsafat Teknologi UGM Jabarkan Plus Minus Artificial Intelligence atau AI

Rangga Kala Mahaswa, Dosen Filsafat Teknologi UGM menguraikan kelebihan dan kekurangan pemanfaatan Artificial Intelligence atau AI.


ITS Kukuhkan Enam Profesor Baru

14 hari lalu

Enam profesor baru ITS berfoto bersama dengan jajaran pimpinan dan Dewan Profesor ITS beserta keluarga dan tamu undangan yang hadir, Rabu, 20 September 2023. (ANTARA/HO-Humas ITS)
ITS Kukuhkan Enam Profesor Baru

ITS terus meningkatkan daya saing dalam bidang penelitian.


Fredy Pratama Tetap Gaji Kurirnya Meski Tertangkap

18 hari lalu

Fredy Pratama. Foto/istimewa
Fredy Pratama Tetap Gaji Kurirnya Meski Tertangkap

Kurir Fredy Pratama yang tertangkap tetap digaji setidaknya Rp 4 juta.


Fredy Pratama Sebut Kurirnya dengan Istilah Kuda

18 hari lalu

Foto Fredy Pratama dari red notice laman Web Interpol. Foto: interpol.int
Fredy Pratama Sebut Kurirnya dengan Istilah Kuda

Bandar hanya duduk diam di wilayahnya dan tinggal terima barang dari Fredy Pratama. Kuda-kuda inilah yang mengantarkan narkoba ke bandar.


BRIN Kukuhkan 4 Profesor Riset dari Berbagai Bidang, Dari Teknologi AI Hingga Nuklir

22 hari lalu

Papan nama Gedung BRIN di Jakarta. Foto: Maria Fransisca Lahur
BRIN Kukuhkan 4 Profesor Riset dari Berbagai Bidang, Dari Teknologi AI Hingga Nuklir

Masalah air danau hingga nuklir menjadi perhatian para periset BRIN.


Ada 110 Titik Panas di Sumatera Hari Ini, BMKG: Tersebar di 6 Provinsi

22 hari lalu

Petugas dari Manggala Agni Daops Banyuasin melintas di lokasi kebakaran lahan di Desa Soak Batok, Indralaya Utara, Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Senin, 9 September 2019.  Berdasarkan pantauan satelit milik Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) terdapat 222 titik panas di Provinsi Sumatera Selatan. ANTARA/Mushaful Imam
Ada 110 Titik Panas di Sumatera Hari Ini, BMKG: Tersebar di 6 Provinsi

BMKG Stasiun Pekanbaru pada Selasa, 12 September 2023, mendeteksi 110 hotspot atau titik panas di Pulau Sumatera yang tersebar di enam provinsi.