TEMPO.CO, Jakarta - Gempa tektonik dengan magnitudo 5,1 mengguncang wilayah Labangka, Sumbawa, dan sekitarnya Sabtu 13 Juni 2020 pukul 16.55 WIB. Hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan sumber gempa berada di laut dengan kedalaman tergolong dangkal.
“Pemicunya sesar aktif tapi belum terpetakan,” kata Daryono, Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, lewat keterangan tertulis Sabtu malam.
Sumber gempa atau episenter berada pada koordinat 9,04 LS dan 117,90 BT atau berada di laut. Jaraknya sekitar 70 kilometer arah tenggara Kota Sumbawa Besar. Pusat gempanya berkedalaman 11 kilometer.
Pemicu gempa, menurut Daryono, yaitu sesar aktif dengan mekanisme naik (thrust fault). Namun jalur sesar pembangkit gempa Labangka Sumbawa ini ternyata belum terpetakan. BMKG juga mencatat sumber gempa Sumbawa ini lokasinya berdekatan dengan pusat gempa pada Sabtu, 13 Juli 2019.
Saat itu kekuatan lindunya bermagnitudo 5,3 dan merusak bangunan serta rumah ibadat. Pada gempa Sumbawa terbaru ini guncangan gempa terasa paling kuat di Sumbawa. Skala intensitas gempanya mencapai IV MMI. “Menyebabkan banyak warga lari berhamburan ke luar rumah untuk menyelamatkan diri,” kata Daryono.
Guncangan gempa juga dirasakan hingga jauh seperti di Bima, Mataram, Karangasem, dan Labuan Bajo. Hingga Sabtu malam tercatat 25 kali gempa susulan. Menurut Daryono, aktivitas gempa Sumbawa ini tidak berkaitan dengan gempa Lombok. “Selain jaraknya cukup jauh, sumber gempanya berbeda.”
ANWAR SISWADI