TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno berita hari ini dimulai dari topik tentang personel angkatan darat Tentara Pembebasan Rakyat Cina masih menggunakan senjata penyembur api warisan invensi teknologi di masa Perang Dunia I. Hal ini diketahui dari sejumlah foto yang disebut situs Popular Mechanics sebagai propaganda terbaru dari pemerintah Beijing.
Berita terpopuler selanjutnya, sebuah laporan menunjukkan penerbangan supersonik jet F-35 Joint Strike Fighter di posisi sangat tinggi mengalami penumpukan panas yang berisiko merusak lapisan kulit tersembunyi dan antena di bagian belakang pesawat. Hal itu membuat Departemen Pertahanan Amerika Serikat membatasi ketat jumlah waktu yang dihabiskan seorang pilot supersonik.
Juga, gempa tektonik berkekuatan 5,0 Magnitudo mengguncang Maluku Utara pada Minggu malam, pukul 20.25.26 wib. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merekamnya bersumber dari laut dengan kedalaman 110 kilometer dan melaporkan tidak ada potensi tsunami.
Berikut tiga berita terpopuler di kanal Tekno:
1. Senjata Penyembur Api, dari Bunker Musuh ke Sarang Tawon Pembunuh
Senjata penyembur api flamethrower digunakan personel Tentara Pembebasan Rakyat Cina. CHINA MILITARY NETWORK
Personel angkatan darat Tentara Pembebasan Rakyat Cina masih menggunakan senjata penyembur api warisan invensi teknologi di masa Perang Dunia I. Hal ini diketahui dari sejumlah foto yang disebut situs Popular Mechanics sebagai propaganda terbaru dari pemerintah Beijing.
Mengutip China Defense Blog, militer Cina disebut mempertahankan senjata itu seiring dengan modernisasi yang dilakukan terhadap struktur kekuatannya. Senjata penyembur api itu masih menjadi bagian dari susunan organisasi dan perlengkapan untuk satu kompi rekayasa tempur dari brigade kekuatan gabungan bentukan terbaru.
Seperti di Amerika Serikat dan militer negara lainnya, Tentara Pembebasan Rakyat Cina disebut pula menjalani tren memindahkan personel dari divisi-divisi yang gemuk ke brigade-brigade yang lebih kecil dan lincah.
2. Pentagon Batasi Penerbangan Supersonik F-35 untuk Cegah Kerusakan
Pesawat tempur F-35A Lighting II yang merupakan mega proyek AU Amerika ini digadang-gadang menjadi pilihan setelah dikabarkan Indonesia batal membeli pesawat tempur Sukhoi SU-35. (U.S. Air Force photo by Master Sgt. Donald R. Allen/Released)
Sebuah laporan menunjukkan penerbangan supersonik jet F-35 Joint Strike Fighter di posisi sangat tinggi mengalami penumpukan panas yang berisiko merusak lapisan kulit tersembunyi dan antena di bagian belakang pesawat. Hal itu membuat Departemen Pertahanan Amerika Serikat membatasi ketat jumlah waktu yang dihabiskan seorang pilot supersonik.
Para kritikus mengatakan hal itu melumpuhkan kemampuan F-35 untuk terbang dan bertarung, serta mengklaim pesawat tidak dapat beroperasi dengan kecepatan tinggi dan menghambat misi. Namun, Billie Flynn dari Lockheed Martin--penggarap pesawat tempur--mengklaim tidak ada skenario pertempuran di mana pilot F-35 mungkin secara tidak sengaja merusak pesawat.
Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Defence News, Flynn mengatakan dia menerbangkan pesawat yang menyebabkan Pentagon membatasi penerbangan supersonik model F-35 tertentu. "Sorti, dalam model B dirancang untuk Korps Marinir dan model C untuk Angkatan Laut, dirancang mendorong jet ke batas, hingga kecepatan maksimum Mach 1,6," kata dia.
3. BMKG: Gempa Kembali Menggoyang Daruba dan Buru
Gempa tektonik berkekuatan 5,0 Magnitudo mengguncang Maluku Utara pada Minggu malam, pukul 20.25.26 wib. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merekamnya bersumber dari laut dengan kedalaman 110 kilometer dan melaporkan tidak ada potensi tsunami.
BMKG awalnya melaporkan kalau gempa tersebut berkekuatan 5,3 M sebelum memperbaruinya menjadi 5,0. Gempa diketahui berasal lokasi 72 kilometer sebelah barat laut Daruba.
"Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2,67 LU (Lintang Utara) dan 128,10 BT (Bujur Timur)," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, melalui keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Minggu 14 Juni 2020.