TEMPO.CO, Jakarta - Startup penyedia layanan ekosistem smart city asal Indonesia, Qlue, menjadi finalis di kompetisi startup dunia Extreme Tech Challenge (XTC) 2020. Qlue berhasil menjadi finalis untuk dua kategori sekaligus, yaitu smart cities dan inovasi Covid-19.
Founder dan CEO Qlue Rama Raditya mengatakan Qlue merasa bangga terpilih menjadi salah satu finalis yang mewakili Indonesia di XTC 2020 di dua kategori sekaligus.
“Sejak didirikan, Qlue berusaha mengakselerasi perubahan positif melalui teknologi smart city berbasis kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), dan mobile workforce, sehingga memudahkan warga, pemerintah, dan bisnis untuk dapat bekerja lebih efektif,” ujar Rama dalam keterangan tertulis, Selasa, 16 Juni 2020.
XTC tahun ini telah memilih 52 finalis dari 2.419 peserta yang berasal dari 87 negara, dengan tujuan mengatasi tantangan global. Terinspirasi oleh Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), XTC mendukung dan memilih inovator-inovator yang memanfaatkan kekuatan teknologi untuk mengatasi tantangan terbesar yang dihadapi manusia.
Kompetisi ini juga memberikan pengakuan kepada para pendiri yang layak di bidang agrikultur, makanan dan air, teknologi bersih dan energi, pendidikan, teknologi pendukung, fintech, kesehatan, transportasi, dan kota cerdas.
Untuk pertama kalinya tahun ini XTC juga akan memberikan penghargaan pada startup yang memiliki terobosan dalam menanggapi pandemi Covid-19, dan founder wanita terbaik, yang inovasinya mendorong solusi untuk tantangan global.
Rama mengatakan startup-startup di Indonesia tidak kalah dengan startup-startup di negara lain. Menurutnya, ini merupakan pengakuan atas hasil kerja kerasnya dalam memanfaatkan teknologi smart city dan menciptakan solusi inovasi untuk menghadapi pandemi Covid-19 di Indonesia.
“Kami berharap melalui XTC 2020, kami bisa membawa nama Indonesia ke level yang lebih tinggi di mata internasional, dan membuka peluang bisnis yang lebih baik di tingkat global,” kata Rama.
Selain itu, Qlue juga merupakan bagian dari sinergi startup dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Sejak Covid-19 merebak di Indonesia, Qlue menambahkan beberapa label baru terkait Covid-19 ke dalam aplikasi pelaporan masyarakatnya, QlueApp, yaitu rumah sakit penuh, kelangkaan alat medis, kerumunan warga, suspect Covid-19, bantuan sembako, dan potensi mudik.
Sementara, Co-Founder of XTC Young Sohn mengatakan XTC merupakan upaya kolektif dari para pemimpin industri, pengusaha, dan para ahli yang bergabung membuat kemajuan nyata untuk memecahkan tantangan terberat di dunia. “Hal itu tidak akan terjadi tanpa para inovator brilian dari seluruh dunia. Saya ucapkan selamat kepada para finalis yang dipilih dari tim-tim terbaik yang mendaftar tahun ini,” ujar Sohn.
Qlue akan mewakili Indonesia untuk mengikuti beberapa sesi virtual bootcamp di bulan ini bersama dengan finalis lainnya dan mengikuti final global pada 15 Juli mendatang. Rencananya, sesi final global XTC akan digelar di Paris, Prancis, namun karena pandemi Covid-19, seluruh kegiatan akan diselenggarakan secara virtual.
“Kami tidak sabar untuk fase kompetisi berikutnya. Bersama-sama, kita akan mengubah ide menjadi kenyataan, dan membuat inovasi terobosan dalam pelayanan masyarakat,” tutur Sohn yang juga President and Chief Strategy Officer, Samsung Electronics.