TEMPO.CO, Jakarta - Tim peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menemukan perubahan komposisi sampah yang masuk ke Teluk Jakarta saat pandemi Covid-19 saat ini. Komposisi baru ditemukan dengan adanya sampah dari alat pelindung diri (APD) seperti masker dan pelindung wajah.
Tim teliti sampah LIPI melakukan studi di dua muara sungai di Jakarta Utara yaitu di Cilincing dan Marunda. Mereka mendapati jumlah sampah mengalami sedikit peningkatan tapi bobotnya berkurang. Perbandingan dilakukan dengan data penelitian terakhir pada 2016.
"Kalau sebelum pandemi yang besar itu plastik. Tapi semasa pandemi ini ada kategori baru yang pada 2016 tidak ada, itu adalah APD," kata peneliti dari Pusat Penelitian Oseanografi LIPI, Intan Suci Nurhati, dalam diskusi yang diselenggarakan dalam jaringan oleh Greenpeace Indonesia, Kamis 18 Juni 2020.
Intan menuturkan, tim LIPI melakukan penelitian di sembilan muara sungai di daerah Jakarta, Tangerang dan Bekasi pada 2016. Muara sungai di Cilincing dan Marunda juga termasuk di sana.
Dalam penelitian empat tahun lalu, ditemukan bahwa plastik adalah jenis sampah yang paling banyak masuk ke Teluk Jakarta. Komposisinya terhitung sebesar 59 persen dari total sampah.
Dari perbandingan komposisi sampah di dua area tersebut selama periode Maret-April 2016 dan 2020 terlihat plastik masih mendominasi jenis sampah yang ditemukan. Perbedaannya, pada sampah 2020 ada jenis baru yakni APD.
"Jadi APD itu dulu tidak kami temukan tapi sekarang masker baik plastik maupun fabric (kain), hazmat, face shield itu menyumbang 16 persen dari sampah plastik yang kami temukan," kata Intan.
Berdasarkan studi itu pula Intan mengungkapkan sumber sampah APD Itu adalah manusia yang berada di daerah Jakarta dan sekitarnya.
