TEMPO.CO, Jakarta - Gerhana matahari cincin pertama di 2020 pada 21 Juni akan berlangsung selama 5 jam 48 menit 3 detik. Peristiwa langit tahunan itu akan mulai bergerak dari Republik Kongo di Afrika. Waktu puncak gerhana terlama selama 38 detik di Uttarakhan, India utara.
Mengutip laman komunitas astronomi Langit Selatan di Bandung, jalur Gerhana Matahari Cincin 21 Juni 2020 bergerak dari Kongo melintasi Afrika kemudian ke Timur Tengah, Asia Selatan, Asia Timur, dan berakhir di Lautan Pasifik.
Beberapa negara yang akan dilintasi seperti Republik Kongo, Republik Demokratik Kongo, Republik Afrika Tengah, Sudan Selatan, Ethiopia, Yaman, Saudi Arabia, Oman, Pakistan, India, Nepal, Tibet, China, dan Taiwan.
Negara lain di Afrika, Eropa, Rusia, Asia, Australia, Papua New Guinea, juga Indonesia hanya berupa gerhana matahari sebagian. Penggiat astronomi Avivah Yamani dari komunitas Langit Selatan mengatakan pengamat di sebagian besar wilayah Indonesia bisa menyaksikan gerhana matahari sebagian, kecuali sebagian Lampung, area utara Bengkulu, sebagian kecil Sumatera Selatan, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Yogyakarta. “Gerhana sebagian di Indonesia hanya 0-40 persen,” katanya.
Dari BMKG dilaporkan gerhana matahari sebagian 21 Juni 2020 akan melewati 432 pusat kota dan kabupaten di 31 provinsi di Indonesia. Sabang akan menjadi daerah pertama yang diawali gerhana itu pada pukul 13.16 WIB. Adapun kota yang waktu mulai gerhananya paling akhir, yaitu di Kepanjen, Jawa Timur, pada pukul 15.19 WIB.
Durasi gerhana paling sebentar juga akan terjadi di Kepanjen, Jawa Timur, yaitu hanya selama 3 menit 17,1 detik. Sementara durasi gerhana paling lama akan terjadi di Sabang, Aceh, yaitu selama 2 jam 27 menit 11,1 detik.
ANWAR SISWADI