TEMPO.CO, Sydney - Australia pada Rabu, 24 Juni 2020, melaporkan kematian pertama Covid-19 dalam lebih dari sebulan, yaitu terjadi pada seorang pria berusia 80 tahunan di negara bagian terpadat kedua di negara itu, Victoria.
Sementara itu, Australia mencatat kenaikan kasus dua digit selama delapan hari berturut-turut.
Negara Bagian Victoria melaporkan 20 kasus dalam semalam, kata Kepala Dinas Kesehatan Victoria Brett Sutton kepada wartawan di Melbourne. Jumlah total kasus Covid-19 di Victoria hampir mencapai 1.900, termasuk 17 kasus pada Selasa dan 16 kasus sehari sebelumnya.
Penambahan kasus baru di Victoria memicu kekhawatiran gelombang kedua, dengan 241 kasus di negara bagian tersebut hingga saat ini merupakan transmisi komunitas, yang naik delapan dari Selasa.
Otoritas di Victoria, yang menjadi episentrum wabah di Australia, telah berupaya menekan penyebaran virus di sebagian pinggiran di kota terbesar, Melbourne, yang melaporkan lonjakan kasus.
Negara bagian tersebut akhir pekan lalu memperpanjang status darurat selama sebulan dan kembali memberlakukan pembatasan pertemuan guna membendung lonjakan infeksi virus corona setelah melihat lonjakan tajam dalam kasus harian.
Meski lonjakan kasus tercatat di Victoria, negara bagian tetangganya, New South Wales (NSW), menyebutkan tidak akan menerapkan penutupan perbatasan ketat antarnegara bagian.
Namun, Perdana Menteri NSW Gladys Berejiklian mendesak warga di negara tersebut agar menghindari perjalanan ke wilayah selatan.
Australia mulai melonggarkan penguncian bulan lalu guna menghidupkan kembali perekonomian negara itu setelah tingkat infeksi melandai secara signifikan.
Australia sejauh ini berhasil mencegah jumlah tinggi kematian akibat Covid-19, dengan lebih dari 7.500 infeksi dan 103 kematian, berkat langkah isolasi yang ketat dan aturan pembatasan sosial.
ANTARA | REUTERS