Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Marinir Amerika Uji Peluru Kejut Listrik, Gantikan Peluru Karet?

Reporter

image-gnews
Polisi menembakan gas air mata dan peluru karet saat bentrokan dengan demonstran anti-pemerintah di Sham Shui Po, Hong Kong, 14 August 14, 2019.REUTERS/Thomas Peter
Polisi menembakan gas air mata dan peluru karet saat bentrokan dengan demonstran anti-pemerintah di Sham Shui Po, Hong Kong, 14 August 14, 2019.REUTERS/Thomas Peter
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Korps Marinir Amerika sedang menguji peluru tak mematikan jenis baru yang disebut SPECTER (Small arms Pulsed Electronic Tetanization at Extended Range). Ini adalah peluru setrum atau kejut listrik (taser gun) yang bisa ditembakkan ke target dari jarak 30 meter. Sebagai pembanding, senjata kejut listrik yang ada saat ini harus digunakan dari jarak kurang dari 8 meter atau malah sedekat mungkin dengan targetnya.

Pada jenis yang baru itu, proyektil bisa ditembakkan dari senapan ringan sekalipun dan akan memiliki sistem parasut mini untuk menghindari efek berbahaya bagi targetnya. Harkind Dynamics menerangkan, parasut akan terkembang yang akan memangkas separuh kecepatan peluru, tepat sebelum peluru itu mengenai target.  

Menggunakan dana dari Kementerian Pertahanan, perusahaan riset teknologi keamanan yang berbasis di Colorado itu merancang SPECTER menembakkan tiga elektroda dari bagian ujung proyektil dalam radius satu meter dari target. Bagian ujung itu dibuat cukup tajam untuk menembus bahan kain dan tetap mengejutkan targetnya jika dia menangkap adanya gerakan.

Persenjataan tak mematikan menjadi pemberitaan belakangan ini di AS terkait demonstrasi Black Lives Matter. Dilaporkan kalau beberapa demonstran menderita luka serius pada mata, beberapa menjadi buta permanen, karena peluru karet polisi.

Seorang demonstran melempar botol selama protes Black Lives Matter di London, Inggris pada 7 Juni 2020, menyusul kematian George Floyd yang meninggal saat ditangkap polisi di Minneapolis, Amerika Serikat.[REUTERS / Dylan Martinez]

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Belum jelas apakah SPECTER bisa memastikan keselamatan targetnya dibandingkan peluru-peluru karet. Tapi beberapa pakar sudah langsung meragukannya.

“Jika parasut gagal berkembang, Anda terancam proyektil yang bisa menembus tubuh,” kata juru bicara Omega Research Foundation, pemantau teknologi keamanan di Inggris. “Dan jika mengarah ke kepala, risikonya menjadi luka serius atau kematian.”

FUTURISM | NEWSCIENTIST

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

3 hari lalu

Kesiagaan Penuh PLN Jaga Keandalan Listrik di Momen Libur Lebaran
PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

PLN menjamin ketersediaan listrik di sejumlah titik transportasi umum.


Bentrok Brimob dan TNI AL di Sorong, Ini Kata KSAL dan Pangkoarmada III

4 hari lalu

Kapolda Papua Barat bersama pimpinan TNI memberikan keterangan pres terkait kasus bentrok antara personel TNI AL dan anggota Brimob di Polresta Sorong Kota, Ahad, 14 April 2024. Foto: ANTARA/Yuvensius Lasa Banafanu
Bentrok Brimob dan TNI AL di Sorong, Ini Kata KSAL dan Pangkoarmada III

Apa kata KSAL soal anggota TNI yang bentrok dengan Brimob di Sorong?


Warga Israel Mengaku Tak Bersalah atas Penyelundupan Peluru dan Senjata di Malaysia

6 hari lalu

Ilustrasi senjata api. ANTARA FOTO
Warga Israel Mengaku Tak Bersalah atas Penyelundupan Peluru dan Senjata di Malaysia

Warga Israel yang diidentifikasi sebagai Shalom Avitan terancam hukuman mati karena perdagangan senjata api ilegal.


PLN Jamin Ketersediaan Listrik Selama Lebaran, Siapkan 81.591 Petugas dan 2.766 Posko

8 hari lalu

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo ketika memberikan keterangan kepada media usai Apel Siaga Kelistrikan Idulfitri 1444 H di halaman Kantor PLN Pusat, Jakarta, Rabu, 5 April 2023. TEMPO/Riri Rahayu
PLN Jamin Ketersediaan Listrik Selama Lebaran, Siapkan 81.591 Petugas dan 2.766 Posko

PLN juga menggunakan alat khusus berupa kamera jarak jauh untuk mendeteksi kerusakan pada peralatan di Gardu Induk.


7 Tips Aman Meninggalkan Rumah Saat Mudik Lebaran

10 hari lalu

Ilustrasi mudik. TEMPO/Subekti
7 Tips Aman Meninggalkan Rumah Saat Mudik Lebaran

Apa yang harus dilakukan agar rumah tetap aman saat mudik lebaran?


7 Tips dari PLN untuk Pastikan Kondisi Listrik di Rumah Aman sebelum Ditinggal Mudik

11 hari lalu

ilustrasi listrik di rumah (pixabay.com)
7 Tips dari PLN untuk Pastikan Kondisi Listrik di Rumah Aman sebelum Ditinggal Mudik

PT PLN memberikan tips bagi masyarakat untuk memastikan listrik di rumah dalam kondisi aman sebelum ditinggal mudik lebaran.


TNI AD Klaim Warga Sekitar Tak Tahu Lokasi Keberadaan Gudang Peluru

14 hari lalu

Warga yang kembali dari tempat pengungsian membersihkan area sekitar rumah setelah peristiwa kebakaran dan ledakan di gudang amunisi Kodam Jaya Ciangsana, Kabupaten Bogor, Senin, 1 April 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
TNI AD Klaim Warga Sekitar Tak Tahu Lokasi Keberadaan Gudang Peluru

TNI AD mengklaim, warga sekitar lokasi ledakan gudmurah di Kabupaten Bogor, Jawa Barat tak mengetahui keberadaan magasin itu.


7 Rumah di Sekitar Ledakan Gudang Peluru TNI AD Belum Bisa Ditinggali karena Masih Sterilisasi

14 hari lalu

Petugas penjinak bahan peledak Denzipur 3 Kodam Jaya menyisir daerah rumah warga terdampak kebakaran ledakan Gudang Amunisi Kodam Jaya di Desa Parung Pinang, Ciangsana, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin, 1 April 2024. Penyisiran tersebut untuk mencari serpihan-serpihan bahan peledak yang sekiranya terlempar akibat ledakan dan terjatuh di kawasan rumah warga. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijay
7 Rumah di Sekitar Ledakan Gudang Peluru TNI AD Belum Bisa Ditinggali karena Masih Sterilisasi

Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi mengatakan rumah warga yang rusak akibat ledakan gudmurah masih dalam proses sterilisasi.


TNI AD Klaim Sudah Perbaiki 44 Rumah Rusak Akibat Ledakan Gudang Amunisi

15 hari lalu

Warga menunjukkan retakan dinding rumahnya akibat dari ledakan Gudang Munisi Daerah (Gudmurah) Kodam Jaya Ciangsana Kabupaten Bogor di Kelurahan Cikiwul, Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, Minggu, 31 Maret 2024. Sejumlah warga di perkampungan berjarak 0,5 kilometer tersebut mengaku rumahnya mengalami kerusakan berupa retak tembok, rusak pintu dan plafon karena ledakan yang terjadi akibat kebakaran pada Sabtu petang. ANTARA/Aditya Pradana Putra
TNI AD Klaim Sudah Perbaiki 44 Rumah Rusak Akibat Ledakan Gudang Amunisi

Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen Kristomei Sianturi mengklaim, Kodim telah memperbaiki 44 rumah warga yang rusak akibat ledakan gudang amunisi.


Ketahui Umur Simpan Amunisi dan Cara Penyimpanannya

15 hari lalu

Warga memperlihatkan video ledakan di Batalyon Artileri Medan (Yonarmed) 07/155 GS Kodam Jaya di Ciangsana, Kabupaten Bogor, Sabtu, 30 Maret 2024. Gudang yang meledak itu berisi amunisi yang telah kedaluwarsa. Usia dari sejumlah amunisi itu diperkirakan sudah lebih dari 10 tahun. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah
Ketahui Umur Simpan Amunisi dan Cara Penyimpanannya

Umur simpan amunisi sebagian besar bergantung pada kondisi penyimpanannya.