TEMPO.CO, Jakarta - Google mengumumkan kebijakan baru untuk penyimpanan data, yaitu setelan utama akan diatur secara otomatis untuk menghapus data lokasi setelah tersimpan selama 18 bulan. Fitur hapus otomatis ini sudah tersedia sejak tahun lalu tapi biasanya pengguna perlu mengaktifkannya secara manual.
"Kami ingin memastikan pengguna memiliki kontrol terhadap data mereka," kata Manajer Produk, Privasi Produk dan Layanan Google, Greg Fair, saat pertemuan virtual, Selasa 30 Juni 2020.
Setelan menghapus data setelah 18 bulan langsung berlaku ketika pengguna mengaktifkan Histori Lokasi. Di luar setelan otomatis itu, Google juga menawarkan opsi untuk menghapus Histori Lokasi setelah tiga bulan tersimpan.
Setelan utama menghapus data 18 bulan secara otomatis juga berlaku untuk aktivitas web dan aplikasi pada akun Google yang baru dibuat. Google juga mengumumkan pembaruan terkait privasi pengguna, di antaranya berupa kontrol akun Google langsung dari penelusuran di Google Search.
Setelah pengguna masuk ke akun Google, ketik "Pemeriksaan Privasi Google" di kolom pencarian, atau "Apakah Akun Google saya aman?". Hasil pencarian akan memunculkan sebuah kotak setelan privasi, yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.
Pembaruan terkait privasi lainnya berupa akses yang lebih mudah untuk mode samaran atau incognito. Pengguna bisa mengakses mode incognito dengan cara menekan lama gambar profil di Google Search, Google Maps dan YouTube.
Pembaruan lainnya, Google menambahkan lebih banyak kontrol privasi yang bersifat proaktif, misalnya memberikan rekomendasi atau tips mengelola setelan.
