TEMPO.O, Jakarta - Penelitian baru dari tim peneliti Disney bekerja sama dengan ETH Zurich untuk membuat sistem face swap (tukar wajah) yang canggih. Sistem tukar wajah ini dikembangkan dengan metode neural networking, resolusi tinggi yang menghasilkan output langsung berupa video jernih.
Peneliti berpendapat bahwa penemuan ini sangat bermanfaat untuk industri televisi dan film, di mana video resolusi tinggi adalah kunci utama untuk menghasilkan produk yang hampir nyata. Saking nyatanya, para penonton mungkin tidak sadar bahwa sosok yang muncul dalam layar kaca sebenarnya hasil editan.
Para peneliti berencana menggunakan teknologi ini untuk mengganti wajah aktor agar terlihat lebih tua, menggantikan wajah aktor yang sudah meninggal, atau bahkan menggantikan wajah stuntman dalam adegan berbahaya. Penelitian ini hampir sama dengan video deepfake yang pernah ramai di media sosial.
Langkah pertama untuk membuat video deepfake yang meyakinkan ini harus dimulai dengan sumber video yang memiliki kualitas tinggi. Setelah itu, dari pembelajaran yang dilakukan secara otomatis oleh neural networking (pembelajaran kecerdasan buatan), wajah tersebut kemudian ditimpa hingga sesuai. Pencahayaan dan kontras kemudian disesuaikan, serta bagian tepi dibuat mulus agar tidak terlihat kejanggalannya.
Hasil tukar wajah ini sudah didemonstrasikan dalam kanal Youtube peneliti. Beberapa aktor berpartisipasi dalam video ini. Namun peneliti menyadari bahwa masih ada kejanggalan dalam hasil editan video. Masalah seperti ini biasanya dapat diatasi dengan menggunakan banyak sekali pengambilan sumber dari berbagai sudut.
Apabila berhasil, hasil penelitian ini bisa memotong anggaran pembuatan film dalam jumlah yang sangat besar, serta mengurangi beban kerja dari tim efek visual. Namun juga berisiko untuk menemukan video deepfake yang disalahgunakan. Cukup mengkhawatirkan apabila para pengguna internet tidak bisa membedakan hasil editan ini.
TECHCRUNCH | GIZMODO | FERDINAND ANDRE | EZ