TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Cina telah merampungkan sistem navigasi satelit BeiDou (BDS) 3 yang mengukuhkannya sebagai satu di antara negara kuat di antariksa. Terakhir, satelit ke-55 dari keluarga BeiDou, telah dikirim ke orbitnya pada Selasa, 16 Juni 2020.
Dirintis sebagai Sistem Navigasi Satelit Demonstrasi di era 1980-an, proyek BDS 1 diselesaikan dan mulai beroperasi pada 2000. Proyek BDS 2 lalu mulai menyediakan jasa untuk pengguna di kawasan regional Asia Pasifik pada Desember 2012 lalu.
Kini, dengan kontelasi satelit fase 3, BeiDou—yang berarti Bigger Dipper dalam Bahasa Inggris--menjadi satu dari empat sistem navigasi satelit di dunia. Tiga lainnya adalah GPS milik Amerika Serikat, Galileo yang dioperasikan Uni Eropa, dan GLONASS Rusia.
Beijing mengklaim kalau BeiDou telah digunakan luas dalam bidang transportasi, kehutanan dan perikanan, pemantauan siklus hidrologis, prakiraan cuaca, penyatuan unit waktu, peluncuran senjata, mitigasi dan penanggulangan bencana, keamanan publik, dan bidang lainnya.
Berikut ini beberapa fakta yang dipaparkan kantor berita resmi di Cina, Xinhua, untuk melukiskan bagaimana BeiDou telah digunakan di dalam dan luar negerinya,
TRANSPORTASI
Hingga akhir 2019, lebih dari 6,5 juta kendaraan kargo, 30 ribu kendaraan pos dan ekspedisi cepat, 80 ribu bus di 36 kota, 3.200 fasilitas navigasi sungai, dan 2.900 fasilitas navigasi laut di Cina telah menggunakan system navigasi satelit BeiDou. Administrasi Penerbangan Sipil Cina juga telah merilis roadmap aplikasi Sistem BDS untuk memperkuat aspek keselamatan dan efisiensi di industri tersebut dengan menetapkan target spesifik pengembangan pada 2021, 2025, dan 2035.
Satelit terakhir dari BeiDou Navigation Satellite System (BDS) berhasil dikirim ke ruang angkasa, Selasa, yang menandai penyelesaian konstelasi BeiDou yang dikembangkan di dalam negeri Cina. CHINA CENTRAL TELEVISION
SISTEM PERINGATAN DAN PENYELAMATAN
Otoritas gempa dan geoinformasi Cina telah menggunakan satelit gravitasi dan BDS. Kemampuan komunikasi pesan pendek dari sistem BDS-3 telah lebih baik 10 kali lipat, sehingga pengguna bisa secara real time mengirim sebuah pesan terdiri dari 1200 karakter Cina, begitu juga dengan gambar-gambar.
Pada 2019, lebih dari 70 ribu kapal tangkap ikan dan kapal patroli keamanan telah dilengkapi dengan Sistem BDS. Teknologi penentuan lokasi dan fungsi komunikasi pesan pendek dari system itu telah membantu menyelamatkan lebih dari 10 ribu nelayan serta memampukan tim SAR untuk menunjuk lokasi dan mencapai turis yang hilang.