Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Astronomi Juli, Ada Gerhana Bulan Siang dan 3 Hujan Meteor

image-gnews
Fenomena gerhana bulan sebagian (parsial) terlihat di Kota Pekanbaru, Riau, Rabu 17 Juli 2019. Fase awal hingga akhir gerhana bulan parsial tersebut dapat diamati dengan lama waktu dua jam 58 menit.  ANTARA FOTO/Rony Muharrman
Fenomena gerhana bulan sebagian (parsial) terlihat di Kota Pekanbaru, Riau, Rabu 17 Juli 2019. Fase awal hingga akhir gerhana bulan parsial tersebut dapat diamati dengan lama waktu dua jam 58 menit. ANTARA FOTO/Rony Muharrman
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah fenomena astronomi, seperti gerhana bulan yang akan kembali muncul pada 5 Juli, akan mewarnai sepanjang Juli 2020. Namun, di Indonesia gerhana bulan itu terjadi pada siang hari.

Penggiat astronomi di komunitas Langit Selatan Bandung Avivah Yamani mengatakan gerhana bulan penumbra pada 5 Juli menjadi yang keempat untuk musim gerhana 2020, atau yang ketiga dari empat gerhana bulan tahun ini.

Kontak pertama gerhana bulan 5 Juli pukul 11:07:23 WIB dan berakhir pukul 12:52:23 WIB. ”Karena terjadi siang maka masyarakat Indonesia tidak ada yang bisa melihat peristiwa ini,” katanya, Rabu, 1 Juli 2020.

Gerhana bulan itu hanya bisa disaksikan penduduk di benua Amerika, Afrika, dan sebagian Eropa. Di Indonesia sendiri pada 5 Juli bulan akan muncul penuh alias purnama sejak matahari terbenam hingga fajar. Sementara pada 25 Juli posisi bulan di perigee atau mencapai jarak terdekatnya dengan bumi yakni 368.361 kilometer. Adapun posisi bumi sedang berada di titik terjauhnya dengan matahari.

Mengutip dari laman Langit Selatan, fenomena astronomi lain, yaitu tiga hujan meteor yang puncaknya pada akhir bulan. Pada 27-28 Juli hujan meteor Piscis Austrinid akan menjadi hujan meteor pertama yang berada pada puncak aktivitas di bulan Juli. Jumlahnya paling banyak lima meteor setiap jam.

Hujan meteor yang berlangsung sejak 15 Juli sampai 10 Agustus itu akan tampak datang dari rasi Piscis Austrinus dengan kecepatan 35 kilometer per detik. Hujan meteor Piscid Austriid bisa diamati mulai pukul 19:48 WIB sampai fajar menyingsing. Waktu terbaik pengamatan bisa dimulai tengah malam ketika bulan terbenam.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah itu pada 29 Juli menjadi waktu puncak hujan meteor Delta Aquariid Selatan yang berlangsung pada 12 Juli–23 Agustus. Hujan meteor ini berasal dari pecahan komet Marsden dan Kracht Sungrazing, juga tampak berasal dari rasi Aquarius. Saat puncaknya itu, maksimal akan melesat 25 meteor per jam dengan kecepatan 41 kilometer per detik.

Menurut Avivah, pengamatan hujan meteor Aquariid sudah bisa dilakukan sejak pukul 19:48 waktu lokal sampai fajar. “Waktu terbaik untuk pengamatan mulai tengah malam sampai fajar saat rasi Aquarius mencapai meridian dan menuju ke barat,” ujarnya.

Pada tanggal yang sama juga menjadi puncak hujan meteor Alpha Capricornid setelah berlangsung dari 3 Juli sampai 15 Agustus. Hujan meteor yang akan tampak datang dari arah rasi Capricorn itu berasal dari komet 45P Honda-Mrkos-Pajdusakova. Dugaan lain asal hujan meteor ini dari asteroid 2002 EX12 yang kemudian dikenal sebagai komet 169P/NEAT.

Puncak hujan meteor Capricornid pada 29 Juli maksimal sebanyak lima meteor per jam. “Biasanya ada bola api yang terbentuk dan melintas di langit malam,” katanya. Rasi Capricorn sudah terbit sejak matahari terbenam dan pengamat bisa menikmati hujan meteor alpha Capricornid sepanjang malam sampai fajar. Waktu terbaik pengamatannya juga mulai tengah malam sampai fajar.

ANWAR SISWADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ulasan Profesor Astronomi BRIN soal Posisi Hilal dan Lebaran 10 April 2024

12 hari lalu

Petugas Kantor Kemenag Kota Sabang melakukan pemantauan hilal di Tugu Kilometer Nol Indonesia, Kota Sabang, Aceh, Minggu, 10 Maret 2024. Kementerian Agama menetapkan 1 Ramadhan 1445 Hijriah jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024 ANTARA/Khalis Surry
Ulasan Profesor Astronomi BRIN soal Posisi Hilal dan Lebaran 10 April 2024

Awal Syawal atau hari Lebaran 2024 diperkirakan akan seragam pada Rabu, 10 April 2024. Berikut ini penjelasan astronom BRIN soal posisi hilal terkini.


Tak Segampang Itu Mengamati Komet Setan, Terlalu Singkat dan Berpotensi Terhalang Awan

18 hari lalu

Komet 12P/Pons-Brooks terlihat setelah letusan besar pada 20 Juli 2023. Tanduk khas dalam letusan itu menjadikan komet ini disebut sebagai komet setan. Foto: Comet Chasers/Richard Miles
Tak Segampang Itu Mengamati Komet Setan, Terlalu Singkat dan Berpotensi Terhalang Awan

Kondisi cuaca, polusi cahaya, dan sempitnya durasi bisa menghambat pengamatan Komet Setan.


Fenomena Langka di Langit April 2024, Hujan Meteor Hingga Komet Setan

18 hari lalu

Pemandangan lintasan meteor di langit malam selama hujan meteor tahunan Perseid di Taman Nasional Shebenik, di Fushe Stude, Albania, 13 Agustus 2023. REUTERS/Florion Goga
Fenomena Langka di Langit April 2024, Hujan Meteor Hingga Komet Setan

Sejumlah fenomena astronomi langka bakal terjadi sepanjang April 2024. Ada hujan meteor, gerhana matahari total, sampai okultasi bintang Antares.


Kemunculan Komet Setan, Perlukah Kita Khawatir?

19 hari lalu

Gambaran orbit elips komet 12P/Pons-Brooks yang akan melontarkan 'komet setan' itu mengelilingi matahari pada 2024. Foto: SpaceReference.org
Kemunculan Komet Setan, Perlukah Kita Khawatir?

Komet 12P/Pons-Brooks alias komet setan menuju titik terdekatnya dengan matahari dan bumi. Pakar astronomi membantah isu tanda kiamat.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Kronologi Pencabutan Artikel Arkeologi Situs Gunung Padang, Gerhana Bulan, Gempa Bawean

27 hari lalu

Wisatawan mengunjungi teras bawah situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. Saat ini, wisatawan hanya diperkenankan mengunjungi teras punden berundak paling bawah. TEMPO/Prima Mulia
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Kronologi Pencabutan Artikel Arkeologi Situs Gunung Padang, Gerhana Bulan, Gempa Bawean

Topik tentang kronologi pencabutan artikel arkeologi situs Gunung Padang dari Jurnal Wiley menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Gerhana Bulan Penumbra 25 Maret di Indonesia Akan Singkat, Berikutnya 5 April 2042

28 hari lalu

Ilustrasi gerhana bulan penumbra. Kredit: Dok. Langitselatan.
Gerhana Bulan Penumbra 25 Maret di Indonesia Akan Singkat, Berikutnya 5 April 2042

Gerhana bulan penumbra akan terjadi 25 Maret 2024. Fenomena antariksa itu bisa dinikmati di Indonesia kurang dari satu jam.


Gerhana Bulan Penumbra 25 Maret 2024, Ini Bedanya dengan Gerhana Bulan Total

28 hari lalu

Penampakan Gerhana Bulan Penumbra dari Kota Gorontalo, Gorontalo, 23 Maret 2016. Saat gerhana terjadi cahaya bulan penumbra, cahaya bulan hanya akan sedikit meredup. ANTARA/Adiwinata Solihin
Gerhana Bulan Penumbra 25 Maret 2024, Ini Bedanya dengan Gerhana Bulan Total

Fenomena gerhana bulan penumbra akan terjadi pada sebagian langit Indonesia pada 25 Maret 2024. Apa bedanya dengan gerhana bulan total?


Proses Warna Bulan Jadi Merah Saat Terjadi Gerhana, Berikut Penjelasannya

32 hari lalu

Fase awal gerhana bulan sebagian (U1) di Bekasi, Jawa Barat, Minggu, 29 Oktober 2023 dinihari. Fase U1 ini terjadi saat sebagian piringan bulan masuk ke umbra Bumi. ANTARA. FOTO/Paramayuda
Proses Warna Bulan Jadi Merah Saat Terjadi Gerhana, Berikut Penjelasannya

Bulan tampak berwarna merah selama Gerhana Bulan Total terjadi. Hal ini disebabkan karena proses yang disebut hamburan Rayleigh.


Ada Dua Gerhana Saat Ramadan 2024, Pertanda Apa?

32 hari lalu

Ilustrasi gerhana matahari (Pixabay.com)
Ada Dua Gerhana Saat Ramadan 2024, Pertanda Apa?

BRIN mengungkapkan akan terjadi dua jenis gerhana di bulan Ramadan kali ini, pertanda apa?


4 Peristiwa Gerhana yang Akan Terjadi di 2024, Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan

35 hari lalu

Penampakan Gerhana Matahari Total yang diamati dari Pantai Airleu, Com, Distrik Lautem, Timor Leste, Kamis 20 April 2023. FOTO : Observatorium Astronomi ITERA Lampung  atau OAIL
4 Peristiwa Gerhana yang Akan Terjadi di 2024, Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan

Gerhana matahari selalu menjadi fenomena menarik karena jarang terjadi. Pada 2024, ada 4 gerhana yang akan terjadi.