TEMPO.CO, Jakarta - Raksasa teknologi Apple berambisi menjadikan iPhone menjadi satu-satunya barang bawaan seseorang, dan bahkan menjadi perangkat yang aman untuk menggantikan dokumen paspor, SIM, KTP, dan bukti fisik identitas lainnya.
Dalam pengumuman terbaru yang sudah dibuatnya, Apple berencana menggantikan peran kunci mobil. Tapi sesungguhnya, iPhone dan smartphone lain telah membuat kita sudah melupakan pula untuk membawa buku catatan harian, kamera, pena, dan bahkan cermin untuk mematut diri.
Kini rencana ke depan Apple adalah fokus menggantikan peran paspor—plus kartu identitas lainnya. Ambisi itu diwujudkan dalam kumpulan lima paten aneka aplikasi yang terangkum dalam 'Providing Verified Claims of User Identity' yang mendetailkan metode-metode kartu identitas bisa direkam atau ditransmisikan—sekaligus dikonfirmasikan.
Apple tidak menggunakan kata ‘iPhone’ dalam kumpulan paten itu, melainkan merujuk pada perangkat yang disebutnya bisa menjadi bagian dari teknologi. Namun proposal ini memungkinkan perangkat seperti iPhone bisa secara aman mentransmisikan sejumlah bentuk identitas diri. Jika pemilik perangkat sudah terverifikasi, misalkan sensor biometric di Apple Watch, itu akan memverifikasi identitas yang ditransmisikan.
"Perangkat yang menerapkan sistem untuk penggunaan identitas yang terverifikasi mencakup setidaknya satu prosesor yang dikonfigurasi untuk menerima klaim terverifikasi, termasuk informasi untuk mengidentifikasi pengguna perangkat," bunyi penjelasan salah satu aplikasi tersebut, seperti dikutip dari Apple Insider, Kamis 2 Juli 2020.
Apple memang terutama merujuk ke fungsi paspor yang akan digantikannya, tapi perangkat yang dimaksud adalah satu sistem yang dapat digunakan untuk banyak hal. "(Ini) memungkinkan pengguna mendapatkan klaim identitas terverifikasi sebagai identitas digital pengguna, termasuk informasi untuk mengidentifikasi pengguna (misalnya, informasi yang disediakan pengguna dan diverifikasi oleh satu atau lebih sistem), dan itu dapat digunakan kembali di berbagai penyedia layanan."
Kelima paten aplikasi itu membahas fitur seperti pilihan bagi pengguna untuk memilih menyediakan identitas diri dan detail teknis tentang bagaimana data bisa ditransmisikan secara aman. Kelimanya terakreditasi kepada enam inventor yang sama, termasuk Christopher Sharp and Gianpaolo Fasoli, yang sebelumnya terkait dengan paten verifikasi data via prosesor mandiri dari sebuah perangkat.
Paten Sharp yang lain tentang metode dan alat untuk autentifikasi pengguna dalam perangkat mobile dan lima paten di sini dianggap masih jauh dari riset pertama Aple untuk menjadikan iPhone sebagai identitas diri.
Sebelumnya, Apple telah bekerja pada cara-cara yang aman untuk menunjukkan ID pemerintah, dan Apple telah bekerja sama dengan pemerintah Jerman dan Inggris untuk membantu proyek identifikasi lokal. Vice President Apple untuk layanan internet dan Apple Pay, secara terbuka pernah mengatakan bahwa perusahaan ingin memberikan ID, tapi itu sulit.
Menurutnya, pengguna dapat menggunakan paspor seluler ketika akan melalui bandara. "Identitas, agar legal, harus disahkan oleh pemerintah," katanya pada 2019 lalu. "Kami melihat, di seluruh dunia, banyak negara mulai menggunakan ponsel untuk menambah paspor."
APPLE INSIDER