TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di Institut Teknologi Bandung (ITB) akan diperiksa rapid test. Koordinator pelaksana ujian di ITB Achmad Rochliadi mengatakan pemeriksaan itu akan dilakukan oleh Satuan Tugas Covid-19 Jawa Barat. “Akan uji sampling selama dan setelah ujian,” ujarnya Ahad 5 Juli 2020.
UTBK SBMPTN secara serentak nasional dimulai 5-14 Juli dilanjut gelombang kedua 20-29 Juli 2020. Khusus di ITB gelombang kedua berlangsung hanya dua hari yaitu 21-21 Juli. Sebenarnya menurut Achmad dalam aturan keluaran Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) tidak ada persyaratan rapid test bagi peserta yang akan UTBK SBMPTN. ITB juga tidak menerapkannya.
Jika dari hasil sampling rapid test ditemukan peserta yang reaktif, panitia dan dokter akan berkonsultasi ke tim Satgas Covid-19. Kalau temuan pada peserta yang masih berada di luar ruang ujian, kata Achmad, UTBK akan terus berlanjut.
Total jumlah peserta UTBK yang tes di kampus ITB dan lima SMA Negeri mitra di Bandung sebanyak 16.648 orang. Sekitar 500 peserta diantaranya berasal dari luar provinsi Jawa Barat, mulai dari Aceh hingga Papua. Panitia tidak bisa menolak kepesertaan mereka untuk ujian di ITB. “Karena ada yang sudah lama tinggal di Bandung,” kata Achmad.
Di setiap lokasi ujian ITB menyiagakan seorang dokter dan dua orang perawat. Mereka menggunakan alat perlindungan diri level 1 dan 2 serta mobil ambulans. Peserta yang suhunya lebih dari 37,5 derajat Celcius akan diperiksa oleh dokter jaga. “Dokter yang akan memutuskan apakah peserta diizinkan mengikuti ujian atau tidak," ujar Achmad.
Ketua Pelaksana Pusat UTBK ITB Jaka Sembiring mengatakan ujian SBMPTN kali ini istimewa karena belum ada contohnya. Karena itu panitia sangat berhati-hati. ”Apalagi peserta UTBK di ITB ini yang terbanyak di Jawa Barat,” katanya.
Ruang ujian peserta berkapasitas 10-5 orang. Jaka berharap peserta bisa berkonsentrasi penuh pada ujian dan merasa aman. Pun orang tuanya selama ujian berlangsung di ITB karena standard kesehatan dipenuhi.
ANWAR SISWADI