TEMPO.CO, Jakarta - Ahli geologi Cina menemukan supervolcano berusia 140 juta tahun yang bersembunyi di bawah Hong Kong. Temuan ini dilakukan selama survei harian, saat para ilmuwan menemukan bahwa batuan yang mereka lihat semuanya dapat dihubungkan dengan satu sumber, dan menjadikan temuan yang pertama dari jenisnya di wilayah tersebut.
Supervolcano adalah gunung berapi besar yang memiliki erupsi dengan Volcanic Explosivity Index (VEI) delapan, nilai yang tercatat terbesar pada indeks. Ini berarti volume simpanan untuk letusan itu lebih besar dari 1.000 kilometer kubik, cukup untuk menghapus seluruh kota dari peta dan menyebabkan bencana global dari efek yang ditimbulkannya, seperti musim dingin nuklir.
Insinyur Teknik Sipil dan Pengembangan Departemen geoteknik, Denise Tang Lai-kwan, mengatakan bahwa kota utama terletak di gunung berapi yang sangat tua. "Meskipun sebagian besar sisa terendam, granit di Kowloon dan pilar-pilar batu di Kepulauan Ninepin dapat ditelusuri kembali ke sumber yang satu ini," ujar dia seperti dikutup laman Express, Minggu, 5 Juli 2020.
Geologi Hong Kong didominasi batuan beku, termasuk batuan granit dan batuan vulkanik, yang terbentuk selama periode letusan gunung berapi besar di era Mesozoikum. Para peneliti mengatakan asal mula kota dapat ditelusuri kembali ke lava dan abu yang tertinggal setelah letusan supervolcano 140 juta tahun yang lalu di daerah tersebut.
Para ilmuwan mengatakan letusannya yang keras membantu membentuk geologi wilayah administrasi khusus itu. Rekan Tang Lai-kwan, Roderick Sewell, mengingat saat dia menyadari bahwa dia sedang melakukan sesuatu yang besar, penjelasan untuk lanskap kota yang unik.
"Momen 'ah-ha' bagi saya adalah menyadari bahwa segala sesuatu menunjuk pada satu sumber, sebuah gunung api super, satu sistem yang dapat melestarikan semua fitur geologis unik Hong Kong," kata Sewell menambahkan. "Kami melihat sesuatu yang jauh lebih besar dari apa yang kami pikirkan."
Kemudian, tim memetakan seluruh sistemnya, berjalan dari Sai Kung timur ke Kowloon dan Pulau Hong Kong sendiri, dibentuk oleh lava dan abu yang tertinggal dan menamakannya 'Pulau Supervolcano Tinggi' setelah pulau Sai Kung, yang menandai puncak gunung berapi tepi.
Kaldera selebar 18 kilometer dari supervolcano terbentuk ketika tekanan tinggi dan panas pada inti bumi menyebabkan permukaannya runtuh. Dan bagian terdalam dari gunung berapi itu tetap berada di bawah tengah kota, di Kowloon dan Pulau Hong Kong, tempat sisa kantong magma ditandai dalam bentuk granit.
"Hanya ada sekitar 50 gunung api super dalam sejarah umat manusia. Kami menduga akan ada lebih banyak yang akan ditambahkan ke daftar setelah penemuan kami," tutur Sewell.
Tang Lai-kwan menambahkan, dari granit di Kowloon, ke kolom heksagonal besar di Grup Ninepin (pulau), dirinya akhirnya dapat menjelaskan tautan dan sumber fitur lanskap ini. Pilar vulkanik heksagonal yang meliputi area besar dari Sai Kung timur terbentuk ketika lapisan tebal abu vulkanik didinginkan dan dikontrak.
EXPRESS |