TEMPO.CO, Jakarta - Tiga misi penjelajahan ke Mars dijadwalkan bertolak hampir bersamaan, memanfaatkan kesesuaian posisi Bumi dan Planet Merah itu antara bulan ini hingga pertengahan Agustus nanti. Seperti pernah diberitakan sebelumnya, posisi itu menentukan jarak tempuh terdekat dan kesempatan yang sama baru akan datang dua tahun lagi.
Satu dari tiga misi itu adalah milik lembaga antariksa Amerika Serikat, NASA, yang memiliki jendela peluncuran 30 Juli dan 15 Agustus. Awalnya misi itu akan dilakukan pada 17 Juli sebelum dimundurkan menjadi 20 Juli, dan kini tambah dua hari lagi mundurnya, terakhir malah diumumkan 30 Juli.
Misi ini akan membawa wahana penjelajah Perseverance bersama dengan helikopter khusus nirawak Ingenuity. Keduanya akan dilibatkan pencarian tanda-tanda kehidupan mikroskopis masa lalu di planet itu dan menjelajahi geologi situs pendaratan Kawah Jezero. Wahana Perseverance ditargetkan mendarat di kawah itu pada 18 Februari 2021.
Kemudian, misi dari Cina dengan Tianwen-1. Misi ini dinilai paling kompleks, terdiri dari pengorbit, pendarat dan penjelajah. Nama Tianwen diterjemahkan secara kasar menjadi pencarian kebenaran surgawi. Wahananya jauh lebih kecil dari NASA Perseverance dan berisi enam instrumen ilmiah.
Misi Tianwen-1 ditargetkan menghabiskan 90 hari Mars dengan mempelajari planet merah itu dari jarak dekat. Kemudian pengorbit akan memeriksanya dari perspektif yang lebih luas selama sekitar satu tahun Mars, serta berfungsi sebagai relay komunikasi.
Misi ketiga adalah dari Uni Emirat Arab (UEA) dengan pengorbit kecil bernama Hope juga dijadwalkan bertolak pada bulan ini. Hope akan menumpang roket Jepang dan akan menghabiskan 200 hari 'berlayar' ke Mars, memasuki orbit elips di sekitar Planet Merah, dan menghabiskan setidaknya dua tahun mempelajari aspek-aspek atmosfer Mars.
Foto kolase planet Mars terlihat saat terjadinya fenomena gerhana bulan total di langit Indramayu, Jawa Barat, Sabtu, 28 Juli 2018. Gerhana bulan total tahun ini merupakan fenomena langka karena terjadi selama 1 jam 43 menit, atau merupakan gerhana terlama yang terjadi pada abad ini. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
Mengapa begitu banyak misi yang dikirim ke Mars dalam satu bulan? Jawabannya berbeda untuk ketiganya. NASA, misalnya, berambisi mengirim astronot yang ada di luar orbit Bumi rendah ke Mars serta tujuan lainnya.
Sedang Cina melakukan ekspedisi ke Mars untuk meningkatkan statusnya sebagai kekuatan luar angkasa utama. Beijing membayangkan program luar angkasanya, yang mencakup perencanaan stasiun ruang angkasa dan beberapa ekspedisi robot ke Bulan, serta mengarah ke pendaratan awak.
Sementara, UEA sadar bahwa minyak dan gas mulai kehilangan daya tariknya, dan telah memulai menciptakan ekonomi berteknologi tinggi. Misi Hope, yang pertama dari jenisnya oleh negara Arab manapun, adalah bagian dari strategi itu.
MSN | FOX NEWS