TEMPO.CO, Jakarta - Sony Reon Pocket, mesin mini penyejuk udara (air conditioner) yang didesain diselipkan di balik baju, telah dirilis dan dipasarkan di Jepang. Alat ini memang sejak awal direncanakan diluncurkan mengambil momen Olimpiade Tokyo 2020 yang sejatinya digelar 23 Juli-8 Agustus sebelum ditunda gara-gara pandemi Covid-19.
Sony Reon Pocket digunakan satu paket bersama kaos khusus yang juga dijual Sony. Kaos itu memiliki kantong di bagian punggung tepat di bawah leher. Bekerja dengan memompa panas atau Efek Peltier dari kantong tersebut, alat ini diklaim mampu menurunkan suhu badan di balik baju yang mengenakannya hingga lima derajat Celsius di bawah cuaca panas.
Sony menyatakan sisi kaos di mana diselipkan Reon Pocket akan tetap adem ketika mesin itu bekerja memindahkan panas lewat kipas mininya. Sony juga membuatkan aplikasi mobile di sistem operasi perangkat ponsel Android dan iOS untuk bisa mengatur secara manual penggunaan mesin AC mini itu.
Atau bahkan, dengan aplikasi itu, bisa membuat pengaturan otomatis dari sensor suhu dan gerak pada orang yang mengenakannya, juga tentang bagaimana perasaan mereka, dan kemudian menyesuaikan mode pendinginan suhu untuk memastikan zona nyaman dipertahankan.
Alat ini juga bisa digunakan di musim dingin untuk mekanisme kerja yang berlawanan, yakni memanaskan suhu badan di balik pakaian hingga selisih tujuh derajat Celsius. Sayangnya, setiap kenyamanan itu tak bisa bertahan sepanjang hari. Sebabnya, alat ini hanya bertahan dengan baterai selama 2-4 jam tergantung penggunaannya atau seberapa keras mesin mini bekerja. Setelah setiap penggunaan maksimalnya, baterai harus isi ulang daya sampai penuh selama 2 jam.
Sony Reon Pocket dijual seharga 13.000 yen atau lebih dari Rp 1,7 juta di Jepang. Pemesanan dapat dilakukan ke luar negeri dengan Amazon Japan dengan harga lebih mahal, sekitar Rp 2,4 juta. Itu belum termasuk pajak dan kaos khusus seharga US$ 30 (Rp 433 ribu).
FERDINAND ANDRE | ZW | GIZMODO | SONY