Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rekor 1.863 Kasus Covid-19 Baru, Ini Kata Epidemiolog Eijkman

image-gnews
Pegawai swalayan Carrefour menunjukkan poster 'Aturan New Normal Ritel' kepada pengunjung usai ditempel di BG Junction, Surabaya, Rabu, 27 Mei 2020. Penempelan poster itu agar pengunjung memahami protokol pencegahan penularan COVID-19 saat mengunjungi pusat perbelanjaan. ANTARA/Didik Suhartono
Pegawai swalayan Carrefour menunjukkan poster 'Aturan New Normal Ritel' kepada pengunjung usai ditempel di BG Junction, Surabaya, Rabu, 27 Mei 2020. Penempelan poster itu agar pengunjung memahami protokol pencegahan penularan COVID-19 saat mengunjungi pusat perbelanjaan. ANTARA/Didik Suhartono
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus positif virus corona Covid-19 di Indonesia telah mencapai rekor baru dalam sehari, yaitu bertambah sebanyak 1.863 kasus per Rabu, 8 Juli 2020. Ahli epidemiologi Iqbal Elyazar menjelaskan pengaruh yang mendorong kenaikan jumlah orang baru yang terinfeksi Covid-19 itu.

Menurut Iqbal, salah satunya adalah karena meningkatnya kesempatan interaksi antara orang yang terinfeksi dengan orang yang belum terinfeksi. "Bergerak bebasnya orang terinfeksi yang belum tertangkap oleh sistem pelacakan merupakan resep untuk bencana. Semakin sedikit tracing, semakin banyak orang baru yang terinfeksi," ujar dia, dalam keterangan tertulis, Rabu, 8 Juli 2020.

Selain itu, Iqbal yang juga Kolaborator Saintis LaporCOVID-19, menjelaskan pengaruh lain kemungkinan berasal dari berubahnya virulensi virus SARS-COV-2 menjadi lebih ganas, tapi status ini harus dibuktikan dengan data klinis dan data genetik. Juga perilaku pencegahan - jaga jarak aman, pakai masker dengan benar, cuci tangan yang benar - oleh individu dan masyarakat tidak maksimal.

Selain itu faktor yang mendorong kenaikan jumlah orang positif terkonfirmasi Covid-19, menurutnya adalah harus mengetahui apakah pemeriksaan orang yang datang ke rumah sakit meningkat, kemudian apakah orang yang terlacak dalam pelacakan dari kasus positif meningkat, serta apakah orang-orang yang diperiksa melalui survei khusus meningkat di superspreading event.

"Misalnya di kerumunan, perkantoran, pasar-pasar, pabrik-pabrik, perumahan, sarana transportasi umum, pesantren, sarana pendidikan, sarana agama, dan lainnya," tutur Iqbal.

Selain itu, kata dia, harus mengetahui pula kemampuan lab covid untuk memeriksa jumlah sampel meningkat, misalnya karena ada tambahan lab, tambahan alat dan tambahan tenaga, termasuk apakah semua lab Covid melaporkan angka positif mereka setelah pada hari-hari sebelumnya tertunda.

Menurut Iqbal, yang juga peneliti dari Eijkman-Oxford Clinical Research Unit (EOCRU), perlu kejelasan dari otoritas kesehatan dan gugus tugas, dari jalur mana kontribusi kenaikan kasus itu terjadi. "Sehingga dapat menjelaskan apakah karena situasinya memang tambah parah, atau karena ada upaya penemuan, diagnosis, dan pelaporan yang lebih baik," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Iqbal mengatakan ada beberapa solusi untuk mengatasi penyebaran Covid-19 yang semakin banyak ini, tapi harus dilakukan secara maksimal. Pemerintah daerah jangan merasa takut untuk memulai atau memperpanjang dan mengulang pembatasan sosial berskala besar (PSBB), karena risiko tinggi, baik di tingkat kabupaten/kota, dan kecamatan.

Kemudian, pemerintah daerah dan aparat juga harus memaksimalkan pemakaian masker di luar rumah, serta pastikan ada sanksi sosial untuk pelonggaran. Karena menurutnya, pemakaian masker adalah tindakan bela negara dan manfaat untuk melindungi anggota komunitas yang lain.

"Pemda mempercepat, perbanyak tracing kontak, pemeriksaan PCR dan segera diisolasi jika positif sehingga interaksi orang-orang tersebut di masa infektif mereka dapat dimininalkan," kata Iqbal menambahkan. "Ajarkan isolasi diri yang benar di rumah tangga supaya tidak terjadi transmisi di dalam rumah."

Iqbal yang juga anggota dari Indonesian Young Scientists Forum (IYSF) menerangkan bahwa menjelaskan data dan situasi yang sesungguhnya adalah kunci mengatasi pandemi. Dia berujar, pengaturan dan tertutupnya data yang sesungguhnya hanya menurunkan kewaspadaan masyarakat dan memberikan pesan yang salah kepada sesama aparat, sekaligus menurunkan kredibilitas penanganan Covid-19.

"Statistik pandemi haruslah statistik kebenaran, bukan dengan statistik pembenaran, apalagi pembegalan dan pengaturan statistik," tutur Iqbal.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


KPK Tetapkan 3 Tersangka Korupsi APD di Kemenkes, 2 Tersangka Ditahan Hari Ini

6 hari lalu

Mantan Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes, Budi Sylvana (kanan) memenuhi panggilan penyidik untuk menjalani pemeriksaan, di gedung KPK, Jakarta, Rabu, 26 Juni 2024. Budi Sylvana diperiksa sebagai tersangka dan belum menjalani penahanan terkait penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) Covid-19 mencapai Rp3,03 triliun di Kementerian Kesehatan tahun anggaran 2020-2022. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tetapkan 3 Tersangka Korupsi APD di Kemenkes, 2 Tersangka Ditahan Hari Ini

KPK menahan dua dari tiga tersangka korupsi APD di masa pandemi Covid-19. Audit BPKP menyebut ada kerugian negara sebesar Rp 319 miliar.


Cerita Edy Rahmayadi Baru Jadi Gubernur Sumut Ditagih Bayar Utang Rp 1,7 Triliun

7 hari lalu

Pasangan bakal calon Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi (tengah) berjalan menuju ruangan pemeriksaan kesehatan di RSUD Adam Malik, Medan, Sumatera Utara, Jumat, 30 Agustus 2024. Edy-Hasan melakukan pemeriksaan kesehatan sebagai syarat maju pemilihan Gubernur Sumatera Utara 2024. ANTARA/Yudi Manar
Cerita Edy Rahmayadi Baru Jadi Gubernur Sumut Ditagih Bayar Utang Rp 1,7 Triliun

Edy Rahmayadi berkisah soal utang Rp 2,7 triliun yang harus dibayar Pemprov Sumut saat ia baru menjabat pada 2018 silam.


KPK Jadwal Ulang Pemeriksaan Ahmad Taufik dalam Dugaan Korupsi Alat Pelindung Diri Covid-19

9 hari lalu

Juru bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto, memberikan keterangan pers, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 24 September 2024. Tessa mengatakan, pada rapim KPK sudah diambil keputusan laporan klarifikasi yang dibuat oleh Kaesang. Namun, saat ini hasilnya belum bisa diumumkan karena masih ada proses administrasi yang harus dilengkapi. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Jadwal Ulang Pemeriksaan Ahmad Taufik dalam Dugaan Korupsi Alat Pelindung Diri Covid-19

Ahmad Taufik menjadi salah satu tersangka dugaan korupsi pengadaan alat pelindung diri Covid-19 di Kementerian Kesehatan.


3 Hal yang Disinyalir Penyebab Tupperware Bangkrut

17 hari lalu

Tupperware. shutterstock.com
3 Hal yang Disinyalir Penyebab Tupperware Bangkrut

Tupperware dan beberapa anak usahanya mengajukan permohonan pailit


Dirjen Tenaga Kesehatan Kemenkes Hindari Wartawan Saat Keluar dari KPK, Diperiksa Kasus Pengadaan APD Covid-19

27 hari lalu

Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan Arianti Anaya, berlari menghindari awak media seusai memenuhi panggilan penyidik untuk menjalani pemeriksaan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Kamis, 12 September 2024. Arianti Anaya, diperiksa sebagai saksi terkait penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pengadaan Alat Pelindung Diri Covid-19 TEMPO/Imam Sukamto
Dirjen Tenaga Kesehatan Kemenkes Hindari Wartawan Saat Keluar dari KPK, Diperiksa Kasus Pengadaan APD Covid-19

Sebelumnya, sudah ada banyak nama yang dipanggil KPK untuk diperiksa sebagai saksi kasus dugaan korupsi APD Covid-19


Apindo Prediksi Dampak PP Kesehatan Bagi Pengusaha Bisa Lebih Besar Dibandingkan Saat Pandemi

27 hari lalu

Penjual tengah merapikan tembakau untuk dijual di kawasan Cideng, Jakarta, Senin, 13 Mei 2024. Industri pengolahan tembakau masih menunjukkan laju pertumbuhan positif meski diadang berbagai sentimen negatif kenaikan tarif cukai hasil tembakau (CHT) hingga RPP Kesehatan. TEMPO/Tony Hartawan
Apindo Prediksi Dampak PP Kesehatan Bagi Pengusaha Bisa Lebih Besar Dibandingkan Saat Pandemi

Wakil Ketua Umum Apindo, Franky Sibarani menyebut industri hasil tembakau akan merasakan dampak paling besar apabila PP Kesehatan diterapkan


Pemprov Papua Minta Warga Gunakan Masker untuk Cegah Penularan Mpox

27 hari lalu

Ilustrasi mengenakan masker/pencemaran udara. REUTERS/Beawiharta
Pemprov Papua Minta Warga Gunakan Masker untuk Cegah Penularan Mpox

Pemprov Papua melalui Dinas Kesehatan setempat meminta masyarakat agar mulai menerapkan penggunaan masker guna mencegah penularan virus Monkeypox (Mpox) atau cacar monyet


Menteri BUMN Erick Thohir Merger AP I dan AP II Jadi PT Angkasa Pura Indonesia, Sejak Kapan Direncanakan?

29 hari lalu

Suasana lengang area konter 'check in' Terminal Internasional saat hari pertama pembukaan kembali penerbangan internasional di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Kamis 14 Oktober 2021. Bandara Ngurah Rai resmi dibuka kembali untuk melayani penerbangan internasional meskipun hingga Kamis siang masih belum ada pengajuan 'slot time' penerbangan internasional dari maskapai penerbangan di bandara tersebut. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Menteri BUMN Erick Thohir Merger AP I dan AP II Jadi PT Angkasa Pura Indonesia, Sejak Kapan Direncanakan?

Erick Thohir merger PT Angkasa Pura I (Persero)atau AP I dan AP II melalui proses integrasi yakni PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports.


Anak Buruh Pabrik Raih IPK Tertinggi di UNY, Sempat Gamang Cari Kerja atau Kuliah

33 hari lalu

Elin Kartika yang mendapatkan indek prestasi kumulatif tertinggi untuk jenjang sarjana 3,95 berpredikat Cumlaude. Dok.UNY
Anak Buruh Pabrik Raih IPK Tertinggi di UNY, Sempat Gamang Cari Kerja atau Kuliah

Sebelum mendaftar dan diterima di UNY, dia sempat disarankan ayahnya untuk bekerja saja. Beban ekonomi bertambah karena pandemi.


Apa Penyebab Jumlah Kelas Menengah di Indonesia Turun?

37 hari lalu

Ilustrasi suasana sebuah mall
Apa Penyebab Jumlah Kelas Menengah di Indonesia Turun?

Data BPS menunjukkan penurunan sebanyak 9.48 juta penduduk kategori kelas menengah ke kategori rentan miskin, apa sebabnya?