TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Jepang akan memproduksi jet tempur baru sendiri. Belum diberi nama, pesawat yang akan dioptimasi untuk pertempuran udara-ke-udara dan mampu terbang siluman itu dirancang untuk menggantikan Mitsubishi F-2. Tokyo berharap jet tempur barunya sudah bisa produksi mulai 2031, tepat ketika Mitsubishi F-2 yang dikembangkan dari model jet tempur Amerika F-16 Fighting Falcon masuk usia pensiun.
Dalam draf rencana program pengembangan jet tempur yang diberikan Kementerian Pertahanan di parlemen, Selasa lalu, kontraktor utama akan ditunjuk Oktober ini lalu. Berikutnya, konstruksi pesawat pertama 2024, penerbangan perdana pada 2028, dan produksi 2031. Tenggat jet tempur baru secara resmi memperkuat Pasukan Pertahanan Udara Jepang juga telah ditetapkan, yakni per 2035.
Sebelumnya, Jepang juga berencana mengganti 200-an pesawat F-15J Eagle miliknya dengan Lockheed Martin F-22 Raptor. Tapi rencana ini terhalang Kongres AS yang khawatir bocornya teknologi jet tempur siluman itu jika dijual ke luar negeri.
Gantinya, Jepang membeli 147 jet tempur F-35 Joint Strike, termasuk 42 varian F-35B dengan kemampuan lepas landas dan mendarat dengan cara terbang vertikal. Selain juga akan terus menerbangkan sekitar 90 Mitsubishi F-2. Belum diketahui berapa banyak target produksi jet tempur lokal yang baru nanti dan apakah akan ditawarkan ke pasar luar negeri juga.
Saat ini Jepang menghadapi tekanan dari tetangganya: Cina, Korea Utara, dan Rusia. Jepang misalnya memiliki sengketa wilayah dengan Cina dan Rusia. Beijing dan Moskow telah berulang kali menerbangkan jet-jet tempurnya mendekati wilayah udara Jepang sebagai unjuk kekuatan.
Jepang merupakan negara keempat yang mampu membuat pesawat tempur generasi kelima, setelah melakukan uji coba terbang jet tempur X-2 Shinshin, pada April 2016. X-2 Shinshin adalah pesawat experimental untuk menemukan teknologi pesawat tempur siluman Jepang, yang disebut F-3. X-2 terbang pertama, pada 22 April 2016. wikipedia.org
Sementara Korea Utara, meski banyak persenjataannya diyakini tua dan usang memiliki pula persenjataan nuklir. Tambahan lagi, Korea Utara menganggap Jepang sebagai negara musuh.
Tenggat produksi sendiri jet tempur baru yang sudah dibuat terdengar ambisius untuk Jepang yang selama ini pelanggan besar persenjataan Amerika. Tapi negara ini juga tercatat telah melakukan riset dan pengembangan teknologi jet tempur selama satu dekade ke belakang. Termasuk menerbangkan pesawat demo berteknologi jet tempur siluman, ATD-X, antara 2016 dan 2018. Menurut blog Alert 5, Tokyo akan menerima bantuan mengembangkan mesin turbin jet tempur dari Inggris.
POPULAR MECHANICS | DEFENSE NEWS