Pendanaan dari proyek itu didapat dari Bill & Melinda Gates Foundation. Ini mengantar kepada bahan racikan kedua dari sebuah teori konspirasi: adanya figur, pemilik kekuasaan--atau kaya raya.
Kate Starbird, professor di University of Washington, yang telah mempelajari misinformasi di setiap krisis, mengatakan teori-teori konspirasi menggunakan unsur yang sama namun memasukkan aktor yang berbeda-beda di dalamnya. Biasanya, kata dia, adalah cerita seorang kaya raya mengendalikan dunia dan mereka ingin melakukan sesuatu yang buruk untuk bisa tetap mengendalikan dunia.
"Biasanya figur yang diambil adalah George Soros. Tapi kali ini Bill Gates. Jadi, mereka hanya mengganti figurnya," kata Starbird
Tapi kenapa Bill Gates yang dipilih sekarang? Steven Brill, pendiri NewsGuard, perusahaan yang melacak informasi sesat, punya dua alasannya: Gates Foundation mendanai riset dan inisiatif vaksinasi global, dan Gates adalah pendiri Microsoft Corp. "Anda memiliki gerakan antivaksin yang bergabung dengan antiteknologi," katanya.
Gerakan antiteknologi, menurut NPR, menyediakan racikan terakhir yang dibutuhkan sebuah teori konspirasi yang bagus yakni sebuah elemen yang bisa membuatnya viral. Dalam kasus ini, ketakutan terhadap 5G dan kekuatan media sosial.
Joseph Downing dari London School of Economics mempelajari asal usul teori konspirasi 5G di balik wabah Covid-19 di mesia sosial. Dia dan koleganya menemukan @5gcoronavirus19 sebagai akun pertama yang melontarkan teori ini dan mencuitkannya 303 kali dalam tujuh hari.
Setiap cuitan juga men-tagging Presiden Amerika Serikat Donald Trump. "Jadi anda memiliki di sini seseorang yang paham cara memanipulasi lanskap media sosial," kata Downing.
Akun itu telah diblok Twitter tapi tidak jelas hingga kini siapa di baliknya. Tapi dipastikan orang tersebut paham bagaimana algoritma media sosial bekerja. Terbukti, lebih dari 70 menara seluler dibakar di Inggris pada April dan Mei lalu untuk tuduhan keterkaitan dengan dengan penyebaran virus Covid-19.
"Di masa Covid-19, ketika kita bisa melihat semakin banyak orang mulai percaya hoax teori konspirasi seperti ini dan akhirnya berbuat sesuatu yang merugikan diri mereka maupun komunitasnya--maka teori-teori ini diterjemahkan menjadi berbahaya," kata Starbird.
NPR.ORG