TEMPO.CO, Jakarta - 13 September 1985, sebuah peluru kendali atau rudal ditembakkan oleh jet tempur F-15 Eagle milik Amerika Serikat ke antariksa. Terbang di langit Samudera Pasifik di lepas pantai California, rudal dibidik ke sebuah satelit cuaca tua yang menggantung di orbitnya. Segera saja, satelit itu, P78-1 Solwind, dibuat hancur berkeping.
Itulah untuk pertama dan terakhir kali senjata AGM-135 anti-satelit (ASAT) digunakan Amerika. ASAT adalah rudal terbesar yang pernah dipanggul F-15 Eagle. Senjata yang didesain Vought itu awalnya disebut Prototype Miniature Air Launched System (PMALS). Dia dikembangkan dari Short Range Attack Missile, rudal berhulu ledak nuklir yang biasa ditenteng pesawat bomber B-52.
PMALS menambahkannya menjadi dua tingkat dan memodifikasinya untuk meluncur langsung ke luar angkasa. Paket sensor inframerah padanya akan berperan mengunci target dan menuntun rudal untuk menabraknya.
Amerika telah membangun rudal anti-satelit sebelumnya, tapi menggunakan peluncur di atas tanah dan tidak mobile. Itu membatasi kemampuannya untuk bisa membunuh satelit musuh. Sedang rudal sejenis yang dibawa jet tempur, di sisi lain, bisa dikerahkan ke bagian manapun di dunia untuk menghajar satelit apapun dan kapanpun.
Pesawat jet tempur F-15E Strike eagle. AP/U.S Air Force/ Staff Sgt.Aaron Allmon
Program ASAT tak berlanjut pada 1988. Alasannya, berisiko membangkitkan persaingan militerisasi di antariksa antar negara-negara di dunia. Program dimatikan tapi ternyata hanya menunda persaingan itu. Saat ini, AS, Rusia, Cina dan India telah seluruhnya menguji persenjataan anti-satelit.
Rudal SM-3 Amerika yang didesain untuk menembak jatuh rudal balistik juga disisipkan kemampuan anti-satelit. Pada 2008, rudal ini digunakan untuk menembak jatuh satelit mata-mata yang malfungsi di orbit dan mengancam menebar isi tangki hydrazine yang beracun saat proses re-entry ke Bumi.
Sistem Interseptor Berbasis di Darat yang didesain untuk melindungi negara Amerika dari serangan rudal balistik juga dilaporkan memiliki kemampuan terbatas anti-satelit.
Di bagian dunia lain, Rusia punya sistem rudal anti-satelit Nudol di darat dan senjata mirip rudal AGM-135 yang kini mempersenjatai jet tempur MiG-31 Foxhound mereka. Sedang Cina pernah menghancurkan sebuah satelit pada 2007 dengan rudal ASAT dan India sukses menguji sistem berbasis di darat pada April 2019.
POPULAR MECHANICS