TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa Amerika Serikat dan Brasil menyumbang 111.319 kasus baru harian virus corona Covid-19 ketika negara-negara di seluruh dunia berjuang untuk menahan wabah itu. Jumlah tersebut merupakan setengah dari total kasus baru yang muncul pada Minggu, 12 Juli 2020.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menerangkan di beberapa negara di dunia, dia melihat peningkatan berbahaya pada kasus Covid-19, dan ruang perawatan rumah sakit terisi lagi. "Biarkan saya berterus terang, terlalu banyak negara menuju ke arah yang salah," ujar dia, seperti dikutip laman CNBC, Senin, 13 Juli 2020.
Di Amerika, kasus Covid-19 terus mencapai tingkat rekor selama akhir pekan lalu dengan Florida melaporkan pada hari Minggu lebih dari 15.000 kasus baru, itu memecahkan catatan harian yang dilaporkan oleh setiap negara bagian. Florida sekarang memiliki lebih banyak kasus daripada beberapa negara besar dengan populasi yang jauh lebih besar seperti Spanyol, Italia dan Prancis.
Secara keseluruhan, Amerika telah melaporkan lebih dari 3,3 juta kasus Covid-19 dan setidaknya 135.205 kematian, menurut data yang dikumpulkan oleh Johns Hopkins University. Pada Minggu, kasus tumbuh 5 persen atau lebih di 37 negara bagian dan juga Washington DC, menurut analisis data CNBC.
Rata-rata tujuh hari kasus Amerika lebih dari 59.100. "Tampaknya banyak negara kehilangan keuntungan karena tindakan yang terbukti mengurangi risiko tidak diterapkan atau diikuti," kata Tedros.
Pekan lalu, WHO memperingatkan para pemimpin dunia bahwa pandemi tidak terkendali dan semakin parah. Tedros mengkritik tanggapan beberapa negara terhadap virus tersebut, dengan mengatakan tindakan mereka tidak sesuai dengan keseriusan pandemi tersebut.
Menurut dia satu-satunya tujuan virus ini adalah menemukan orang untuk terinfeksi. "Pesan campuran dari para pemimpin merusak unsur paling penting dari setiap respons yaitu kepercayaan. Virus akan semakin buruk dan semakin buruk tetapi tidak harus seperti ini," kata Tedros.
CNBC | JOHNS HOPKINS UNIVERSITY