TEMPO.CO, Kopenhagen - Sebagai bagian dari upaya global untuk menemukan vaksin Covid-19, sejumlah peneliti Denmark mengembangkan CoVAXIX, kandidat vaksin DNA (asam deoksiribonukleat) baru, demikian disampaikan lembaga penelitian Statens Serum Institut (SSI) dalam pernyataannya pada Senin, 13 Juli 2020.
Dikembangkan oleh SSI di bawah arahan ketua ahli virologi sekaligus dokter kepala Profesor Anders Fomsgaard, CoVAXIX terbukti sangat sukses dalam pengujian terhadap tikus, papar pernyataan itu.
"Untuk memperoleh waktu (yang cukup), kami ingin memulai pengujian terhadap monyet sekarang, yang dapat menunjukkan apakah monyet terlindungi dari infeksi Covid-19," kata Fomsgaard.
Menurut SSI, vaksin DNA seperti CoVAXIX "menghasilkan imunitas sel" menggunakan teknik yang mempersiapkan sistem imun manusia untuk melawan virus corona dengan membuatnya terpapar oleh bagian kecil permukaan virus "sehingga membatasi penyakit Covid-19 dan mencegah penularan terhadap orang lain."
Fomsgaard optimistis soal efektivitas vaksin DNA ini dan yakin bahwa "fase pertama untuk uji coba terhadap manusia dapat dimulai pada akhir musim gugur 2020 atau awal 2021" jika uji coba terhadap monyet terbukti sama suksesnya dengan uji coba terhadap tikus.
"Selama bertahun-tahun kami meneliti dan mengerjakan pengembangan dan optimasi kandidat vaksin DNA melalui berbagai kolaborasi dan proyek nasional maupun internasional. Kini kami telah mengembangkan platform vaksin DNA dengan hasil yang sangat positif terkait kemungkinannya untuk digunakan dalam pengembangan beragam vaksin virus yang relevan secara cepat," ujar Fomsgaard.
Total kasus terkonfirmasi Covid-19 di Denmark tercatat di angka 13.037 dengan kasus kematian yang hanya bertambah satu menjadi 610 sejak Rabu pekan lalu, menurut laporan harian SSI pada Senin.
ANTARA | XINHUA