TEMPO.CO, Jakarta - Akun Twitter populer yang memberikan informasi mengenai WhatsApp, WABetaInfo, memberikan peringatan tentang versi modifikasi dari WhatsApp.
Kabar itu menyoroti bagaimana aplikasi yang dimodifikasi mungkin tampak menggoda, tapi risikonya semua pesan kemungkinan bisa dibaca para peretas atau hacker.
"Jangan gunakan versi WhatsApp yang dimodifikasi," tulis WABetaInfo, Senin, 13 Juli 2020.
WhatsApp palsu tersebut membuat penciptanya dapat dengan mudah menggunakan serangan man-in-the-middle (MITM), suatu bentuk penyadapan cyber. Peretas dapat mengedit perangkat lunak sehingga mereka bisa mencegat percakapan dan membaca, bahkan mengedit teks penggunanya.
Peringatan itu juga menyatakan bahwa menggunakan versi modifikasi dari WhatsApp yang tidak disetujui oleh perusahaan dapat membuat pengguna mendapatkan larangan akun sementara. Terkadang orang ingin menggunakan versi aplikasi yang dimodifikasi karena mereka mungkin memiliki beberapa fitur tambahan.
Namun, selalu lebih baik menggunakan versi resmi dan teregulasi di mana data pengguna dapat dilindungi. Oleh karena itu, pengguna sebaiknya mengunduh versi terbaru WhatsApp dari App Store resmi atau Google Play Store, demikian dikutip The Sun, 13 Juli 2020.
Jika benar-benar ingin mencoba fitur WhatsApp baru sebelum orang lain, maka pengguna seharusnya mengunduh versi beta. Untuk mengunduh WhatsApp beta untuk ponsel cerdasnya, pengguna harus pergi ke Google Play di Android dan mencari WhatsApp.
Setelah itu gulirkan ke bawah halaman sampai melihat pilihan 'Menjadi Penguji Beta'. Kemudian, ketuk tombol 'Saya Masuk', lalu klik 'Gabung' untuk mengonfirmasi. Selesai konfirmasi, pengguna akan diminta menunggu pembaruan ke versi beta aplikasi.
Sementara, untuk mengunduh WhatsApp beta di iOS adalah proses yang jauh lebih rumit dan berisiko, sehingga ini tidak disarankan. Namun, WhatsApp beta dapat diunduh di komputer melalui situs Google Play.
THE SUN | WABETAINFO