TEMPO.CO, Tulungagung - Penggunaan sarung tangan dari plastik atau karet justru bisa memicu penularan virus corona Covid-19. Ini karena bahan sarung tangan itu memicu kelembapan yang lebih disenangi virus ketimbang tangan telanjang.
Direktur RSUD dr Iskak, Tulungagung, Jawa Timur, Supriyanto, memperingatkan itu, Rabu 15 Juli 2020. "Jangan dikira menggunakan pakai sarung tangan itu aman," katanya usai apel tiga pilar pembentukan Timsus Sosialisasi Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di GOR Lembupeteng.
Dia mengingatkan warga tidak sembarangan menggunakan sarung tangan dengan maksud mencegah Covid-19. Alasannya, bahan karet atau plastik yang menutup kulit tangan itu justru memicu kelembapan dimana virus corona menjadi lebih lama bertahan.
Akan lebih baik, menurutnya, membiarkan tangan dalam kondisi terbuka tanpa sarung tangan. Sebab, apabila kulit tangan terpapar virus corona, suhu udara bercampur angin kering yang menerpa permukaan kulit akan membuat virus maupun bakteri cepat mati.
"Yang jauh lebih penting itu adalah kebiasaan cuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir ataupun memakai hand sanitizer," katanya.
Pri menambahkan, pemakaian sarung tangan hanya direkomendasikan untuk petugas medis/paramedis ataupun kegiatan nonmedis namun berkaitan sterilitas benda atau media yang bakal tersentuh dan dipegang. Itupun protokol pemakaian maupun saat melepas harus diperhatikan dengan seksama.
Pemakaian disebutkannya tidak boleh keliru, dan dilanjutkan dengan membersihkan telapak tangan menggunakan cairan pembersih beralkohol. "Jika digunakan sembarangan, apalagi oleh warga tanpa tahu prosedur yang benar, bisa jadi bumerang. Membahayakan diri sendiri dan orang lain tentunya," katanya.
Dalam apel tiga pilar, Supriyanto menerima penghargaan atas prestasinya dalam upaya bersama percepatan penanganan Covid-19 di Tulungagung. Saat ini, dari total 240 kasus Covid-19 di Tulungagung, sebanyak 235 penderita (98 persen) dinyatakan sembuh, meninggal tiga orang (1,03 persen), dan rasio kesakitan sama sekitar 1,03 persen (satu dirawat, dan satu diisolasi).