TEMPO.CO, Bandung - BMKG mencatat peningkatan aktivitas gempa bumi yang signifikan di wilayah Pulau Jawa selama tiga pekan terakhir. Setidaknya ada 9 rentetan peristiwanya termasuk yang terjadi hari ini Jumat 17 Juli 2020.
Seperti diketahui gempa 3,7 Magnitudo terjadi pukul 11.08 WIB, bersumber di Samudera Indonesia, sebelah barat daya Pangandaran-Tasikmalaya. Gempa tersebut tergolong dangkal, beruntung hanya dirasakan lemah dan tidak memicu tsunami.
Gempa hari ini merangkai delapan lainnya seperti Gempa Pacitan Selatan berkekuatan 5,0 Magnitudo pada 22 Juni, Gempa Blitar Selatan (5,3 M) pada 5 Juli, Gempa dalam Laut Jawa (6,1 M) pada 7 Juli.
Kemudian tiga gempa di hari yang sama pada 7 Juli lalu yaitu Gempa Banten Selatan (5,1 M), Gempa Selatan Garut (5,0 M), dan Gempa Selat Sunda Selatan (5,2 M). Menyusul adalah Gempa Sukabumi Selatan (4,8 M) pada 10 Juli dan Gempa Selatan Kulonprogo (5,1 M) pada 13 Juli.
BMKG mengimbau warga dan pemangku kepentingan di bidang kebencanaan untuk meningkatkan kewaspadaan terkait peningkatan aktivitas kegempaan di selatan Jawa belakangan ini. Imbauan yang sama sudah dibuat pasca Gempa Pacitan tiga pekan lalu
Saat itu disebutkan kalau sejak Mei lalu ada klaster atau kelompok aktivitas gempa yang lebih aktif di wilayah selatan Pacitan daripada wilayah sekitarnya. Tidak hanya gempa yang tergolong dangkal atau kurang dari 60 kilometer, aktivitas gempa berkedalaman menengah dari 60 hingga 300 kilometer pun meningkat di sana.
“Masyarakat perlu memahami cara selamat saat terjadi gempa, dengan cara segera mencari perlindungan diri,” ujar Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dalam keterangan tertulisnya, Jumat.
Selain itu, dia menambahkan, masyarakat perlu menyiapkan bangunan tahan gempa dan membuat tata ruang pantai berbasis risiko bencana tsunami, termasuk memahami konsep evakuasi mendiri.