TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengumumkan perpanjangan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB Transisi di ibu kota untuk dua pekan ke depan mulai Sabtu 18 Juli 2020. Satu alasannya adalah angka reproduktif efektif (Rt) virus corona Covid-19 yang disebutnya telah berada di atas 1, atau spesifiknya 1,15.
Dia tak menyebutkan angka perubahan yang terjadi dari sebelumnya yang memicu perpanjangan masa PSBB transisi itu. Anies hanya menyebut angka bilangan yang sama sempat setinggi 4,00 dan berharap dua minggu ke depan bisa turun di bawah satu.
Setiap orang di dunia pasti telah mengakrabi istilah reproduktif penularan penyakit seperti yang dikutip Gubernur Anies Baswedan. Ini karena pandemi penyakit virus corona 2019 atau Coivd-19 yang telah berusia empat bulan atau tujuh bulan sejak penyakit merebak dari Cina tujuh bulan lalu.
Ada dua macam bilangan reproduktif itu. Yang pertama adalah R0--dibaca R naught--yang juga dikenal sebagai bilangan atau angka reproduktif dasar.
R0 merujuk kepada berapa banyak orang yang akan tertular gara-gara satu orang yang terinfeksi virus penyakit . Dengan catatan, orang-orang itu berada dalam sebuah populasi yang sebelumnya tidak memiliki penyakit tersebut. Inilah angka reproduktif virus yang biasa digunakan di awal suatu wabah.
R0 diestimasi dari data yang dikoleksi dalam sebuah populasi dan diinput ke dalam model matematika. Jika angka R0 yang dihasilkan di bawah satu, epidemi penyakit itu akan memudar di populasi itu. Di atas satu, epidemi akan meluas, kemungkinan tumbuh eskponensial.
Nilai perkiraan yang dihasilkan itu akan sangat bergantung kepada proporsi orang pertama yang terinfeksi dan kerapatan populasinya. Ada juga faktor daya tular si virus atau organisme patogen dan seberapa cepat kasus infeksi menghilang, baik karena si korban sembuh maupun meninggal.
Semakin padat populasi, semakin banyak orang yang mungkin terinfeksi. Semakin banyak yang terinfeksi, semakin besar daya tular virus itu, dan semakin besar angka R0 yang dihasilkan. Sementara itu, semakin cepat kasus menghilang, karena kematian atau kesembuhan, semakin kecil R0.
Beberapa tim ilmuwan menyebut beragam angka R0 di awal wabah Covid-19. Kebanyakan menempatkannya 2-3. Beberapa lebih rendah dari itu, seperti WHO yang memperkirakan 1,4-2,5. Tapi yang pasti bilangan R0 tidaklah tetap karena dia lebih kepada nilai rata-rata, dan bisa berbeda dari satu lokasi ke lokasi lain.