TEMPO.CO, Makassar - Hasil pantau LAPAN mengungkap bahwa sebelum terjadi banjir bandang di Luwu Utara, Sulawesi Selatan, terdapat hujan yang turun di wilayah Masamba yang merupakan ibu kota Kabupaten Luwu dengan intensitas tinggi dan lama.
Akibatnya, banjir bandang melanda di Kecamatan Baebunta, Masamba, Melangke dan Melangke Barat. Banjir bandang itu juga menerjang kawasan pemukiman, sawah, dan lahan perkebunan.
Hasil pemantauan lainnya melalui satelit adalah banyak terdapat longsor di wilayah hulu Sungai Rangkong, Radda, dan Masamba.
"Karena itu kami rekomendasikan agar perlu dilakukan mitigasi agar tidak terjadi bencana banjir bandang berikutnya," kata Kepala LAPAN M Rokhis Khomarudin selaku salah seorang pemateri kegiatan webinar yang dipantau di Makassar, Selasa, 21 Juli 2020.
Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh (LAPAN) sedang mengidentifikasi bangunan terdampak banjir bandang di enam kecamatan di Luwu Utara. "Saat ini LAPAN bekerja sama dengan ITB, MAPIN, Unhas, dan AIT sedang melakukan identifikasi bangunan terdampak," kata Rokhis.
Sekitar 14 ribu warga Luwu Utara harus mengungsi karena rumahnya sudah tidak layak dihuni, bahkan sudah ada yang tertimbun lumpur. Akibatnya mereka harus menginap di tenda-tenda pengungsian ataupun fasilitas umum yang masih bisa digunakan untuk bernaung.
ANTARA