TEMPO.CO, Jakarta - Sejak diluncurkan, stiker “donasi” di Instagram dinilai direspons positif oleh para pengguna aplikasi media sosial itu untuk penggalangan dana. Kali ini Instagram melakukan percobaan dengan membuat fitur penggalangan dana di luar stiker itu.
Keputusan Instagram dinilai tepat. Maraknya gerakan seperti “Black Lives Matter” dan keinginan untuk menolong korban Covid-19, membuat penggalangan dana via Instagram meningkat tajam. Sejak awal 2020, sudah terhimpun dana aneka donasi senilai lebih dari $ 100 juta (lebih dari Rp 1,4 triliun).
Penggalangan dana ini didukung oleh Facebook Pay, yang sebelumnya juga membantu fitur belanja baru Instagram. Persyaratan yang diberikan juga sama persis dengan penggalangan dana di Facebook.
Fitur ini untuk sementara berlaku untuk negara di Amerika, Inggris, dan Irlandia dalam platform Android dan iOS. Nantinya akan berkembang secara berkala ke negara-negara lain.
Bagi para pengguna di negara tersebut, mereka bisa memulai penggalangan dana dengan cara “Edit Profile”, “Add Fundraiser,” diikuti dengan “Raise Money.” Setelah itu pengguna memilih foto, kategori penggalangan dana, dan mengisi cerita untuk mendorong orang agar memberi donasi.
Apabila diterima, penggalangan dana ini akan berlangsung selama 30 hari dan bisa diperpanjang sekali.
Sebelumnya, perusahaan dan organisasi non-profit yang memenuhi syarat agar bisa menggalang dana menggunakan stiker donasi pada Stories, dan Live Donations saat live streaming. Meskipun Instagram menanggung biayanya, ada pula potongan pajak berdasarkan negara dimana penggalangan dana berlangsung.
FERDINAND ANDRE | ZW | TECH CRUNCH | FUNDRAISING | THE VERGE