TEMPO.CO, Jakarta - Manusia diperkirakan telah hidup di Amerika sejak 33 ribu tahun lalu--atau 15 ribu lebih tua daripada yang selama ini diketahui. Itu artinya manusia pertama sudah sampai di Amerika sebelum periode glasial yang terakhir, dan terbentang periode prasejarah di benua itu yang belum diungkap.
Pemukim pertama itu kemungkinan adalah Homo sapiens, tapi tak tertutup kemungkinan spesies lain seperti Neanderthal dan Denisovan. Mereka masuk dari Asia timur laut menyeberangi jalur darat yang menghubungkan Asia dan Alaska sebelum daratan itu ditenggelamkan laut saat lapisan es mencair di akhir periode glasial.
Dua hasil studi yang dimuat di jurnal Nature mendasari dugaan baru tentang sejarah manusia pertama di Amerika tersebut. Sementara kebanyakan arkeolog sebelumnya menyatakan kalau manusia pertama datang ke Amerika sekitar 18 ribu tahun lalu.
Studi pertama dilakukan Ciprian Ardelean dari Universitas Zacatecas di Meksiko dan sejumlah koleganya. Mereka telah selama satu dekade ini menggali gua Chiquihuite di Zacatecas dan menemukan hampir 2.000 alat batu seperti alat potong, tusuk dan serok terkubur dalam sedimen di gua itu. Tapi tak ada sisa atau DNA manusia yang sudah ditemukan.
Usia sampel sedimen termuda setidaknya 12.200 tahun dan yang tertua sampai 33.150 tahun. Ini yang menuntun kepada dugaan bahwa manusia sudah ada di Amerika sebelum peristiwa krusial: periode glasial akhir yang maksimum--puncak glasiasi. Sebelumnya, antara 26.500 dan 19.000 tahun lalu, lapisan es terbentang di sebagian besar Amerika Utara yang dipercaya memberi halangan manusia untuk bisa sampai atau bermigrasi ke Amerika.
Baca Juga:
Studi kedua berupa pendataan usia situs arkeologi untuk melacak penyebaran manusia di seluruh Amerika Utara. Lorena Becerra-Valdivia di Universitas New South Wales, Australia, dan Thomas Higham di Universitas Oxford, yang adalah anggota tim Ardelean, merangkai penanggalan dari 42 situs di Amerika Utara dan Asia Timur Laut. Hasilnya, mereka mendapati gua Chiquihuite adalah yang tertua.
Ekskavasi di situs arkeologi gua Chiquihuite di Zacatecas, Meksiko. newscientist.com
"Selama dan beberapa saat setelah periode akhir glasial maksimal, Amerika Utara kelihatannya sudah didiami oleh populasi yang berpencar dan jumlahnya mulai meledak sekitar 14.700 tahun lalu ketika lapisan es jauh berkurang," kata Becerra-Valdivia.
Dua studi itu, kata Deborah Bolnick dari Universitas Connecticut, menawarkan bukti kuat untuk kehadiran manusia di Amerika Utara yang lebih awal daripada yang selama ini telah diterima. Sampai sekarang, dipercaya kalau hanya manusia modern yang sampai ke Amerika. Ini berdasarkan kepunahan spesies Neanderthals sebelum periode akhir glasial itu.
"Jadi pengetahuan selama ini tak bisa lagi dijadikan pegangan. Saya tidak melihat alasan kenapa spesies manusia selain Homo sapiens tidak ada di Amerika," kata Ardelean.
NEW SCIENTIST