TEMPO.CO, Jakarta - Tips teknologi kali ini mengulas tentang bagaimana cara melindungi data privasi di akun media sosial video singkat TikTok.
Meskipun menurut lembaga riset Communication and Information System Security Research Center (CISSReC) yang melakukan pengujian independen mengatakan tidak ditemukan transmisi data mencurigakan di TikTok, tapi menjaga privasi sangat diperlukan di era digital ini.
"Saat kami coba cek dengan malware analysis, tidak ada aktivitas mencurigakan saat menginstal TikTok, tidak ada malware yang bersembunyi,” ujar Kepala CISSReC Pratama Persadha dalam keterangan tertulis, Minggu, 26 Juli 2020.
Namun, pakar IT Aat Shadewa menyatakan bahwa meskipun TikTok dianggap aman, tapi tingkat kesadaran publik mengenai privasi data masih rendah. Menurutnya, orang-orang tidak menyadari informasi macam apa yang aman untuk dibagi di platform digital dan bagaimana mereka sebenarnya bisa ambil bagian dalam mengatur data tersebut.
"Oleh karena itulah, penting bagi pemain di industri ini untuk terus mengedukasi publik mengenai privasi data," kata Aat.
Head of Public Policy, TikTok Indonesia, Malaysia, Filipina, Donny Eryastha, menegaskan komitmen TikTok untuk melindungi privasi dan keamanan pengguna.
"Kami bekerja dengan seksama untuk mengembangkan infrastruktur keamanan yang terbaik dan menjunjung Panduan Komunitas serta mematuhi aturan dan hukum privasi setempat yang berlaku," kata Donny.
Untuk melindungi privasi data, berikut hal-hal yang dapat dilakukan pengguna TikTok.
1. Ganti kata sandi
Mengganti sandi akan me-log out semua pengguna lain yang mungkin punya akses ke akun pengguna. Jika tidak bisa mengubah kata sandi, hubungi Tim Pendukung dengan mengunjungi tab Profil, klik ikon Pengaturan, dan pilih Privasi dan Pengaturan > Kirim Ulasan.
Pilih kata sandi yang aman yang mengandung setidaknya satu angka dan karakter khusus.
2. Periksa info akun
Kunjungi tab Profil, klik ikon Pengaturan, dan klik Atur Akun Saya untuk memverifikasi apakah informasi di akun Anda benar.
3. Jangan percaya situs web pihak ketiga
Jangan mempercayai situs web pihak ketiga yang menjanjikan untuk memberikan likes secara gratis, penggemar, mahkota, koin, atau insentif lain, karena situs web ini bisa mengambil informasi login.
TikTok mengatakan tidak pernah menawarkan insentif semacam itu, dan selalu mengingatkan para pengguna untuk melapor jika menerima tawaran seperti itu.
Laporan yang disampaikan oleh Center for Strategic and International Studies (CSIS), menyebutkan bahwa tidak ada malware yang ditemukan dalam TikTok, setelah dilakukan banyak riset keamanan siber.