TEMPO.CO, Jakarta - Persaingan manufaktur prosesor antara Intel dan AMD menjadi lebih sengit. Dalam laporan keuangan kuartal kedua Intel pada tanggal 23 Juli 2020, perusahaan itu mengumumkan bahwa peluncuran prosesor 7nm harus ditunda hingga akhir 2022 atau awal 2023.
CEO Intel Bob Swan menyatakan bahwa pembuatan semikonduktor 7nm sudah ketinggalan 12 bulan dari waktu yang diharapkan. Laporan tersebut mengimplikasikan bahwa tim foundry internal masih belum menemukan cara untuk membuat semikonduktor 7nm yang stabil. Bob masih mempertimbangkan apakah Intel harus menggunakan foundry eksternal.
Berita ini tidak hanya menghebohkan para investor Intel, namun juga beberapa penggemar teknologi seperti Youtuber Linus Sebastian. Linus yang sebelumnya mengaku sebagai pecinta produk Intel mengungkapkan kekecewaannya kepada Intel yang beberapa tahun silam terlalu santai dengan kesuksesannya. Akibatnya, AMD berhasil mengejar kembali kompetisi pasar usai rilisnya prosesor Ryzen pertama.
Dari kompetisi produksi CPU, Intel saat ini ketinggalan dari AMD. AMD sudah menghasilkan prosesor 7nm pertama pada November 2019 untuk komputer profesional, diikuti dengan prosesor untuk konsumen biasa Ryzen seri 4000 yang diluncurkan 21 Juli silam. Intel baru menaklukkan rahasia semikonduktor 10nm setahun yang lalu.
Prosesor desktop seri AMD Ryzen 4000 dibangun di atas proses 7nm dan arsitektur inti Zen 2, yang diklaim menawarkan pengalaman pengguna yang tak tertandingi dan efisiensi daya dalam platform AMD socket AM4 yang canggih.
Intel diharapkan akan meluncurkan arsitektur CPU terbarunya, Alder Lake pada pertengahan tahun 2021. Prosesor tersebut harus terjebak dalam semikonduktor berukuran 10nm. Intel harus bisa menghasilkan prosesor 10nm yang bisa bersaing secara performa dan harga dengan Ryzen seri 4000 untuk bisa melawan AMD.
INTC | ZDNET | ARSTECHNICA | FERDINAND ANDRE | EZ
