Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tiger Fish Ramai Diburu di Sungai, Camat dan Kepala Dinas Beri Dukungan

Reporter

image-gnews
Hasil tangkapan ikan hias jenis ikan elang (tiger fish) nelayan Bayung Lencir, Musi Banyuasin. (ANTARA/HO/20)
Hasil tangkapan ikan hias jenis ikan elang (tiger fish) nelayan Bayung Lencir, Musi Banyuasin. (ANTARA/HO/20)
Iklan

TEMPO.CO, Palembang - Pemerintah Daerah Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, mendukung nelayan tangkap ikan harimau (tiger fish) dari habitatnya di sungai. Ikan jenis ini sedang naik daun di kalangan penggemar ikan hias dengan harga ratusan ribu sampai jutaan rupiah per ekor bergantung ukuran sentimeter dan warna tubuhnya.

“Kami mendukung penangkapan ikan hias tiger fish oleh nelayan di Kecamatan Bayung Lencir," kata Camat Bayung Lencir, M. Imron, Senin 27 Juli 2020.

Dia merujuk kepada nelayan yang berada di Desa Muara Bahar dan Desa Muara Medak di wilayahnya dan menjanjikan mereka bantuan jaring. Imron hanya mengimbau masyarakat tetap menjaga ekosistem lingkungan sungai.

Imbauan yang sama diberikan Pelaksana tugas Kepala Dinas Perikanan Musi Banyuasin Hendra Trys Tomi. Dia meminta penangkapan juga harus disesuaikan, jika masih kecil sebaiknya dilepaskan terlebih dahulu. Tak ada keterangan lebih rinci soal ukuran itu.

Hendra hanya mengatakan, “Penangkapan ikan hias tersebut tidak dilarang karena tidak termasuk hewan dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.” 

Nelayan di Kecamatan Bayung Lencir dan sekitarnya  kini gencar berburu ikan yang mereka sebut ikan elang tersebut. Mereka terdorong oleh harga jual yang fantastits meski ukuran fisik ikan tergolong kecil. "Ini hewan endemik yang mendiami Sungai Lalan," kata Opini, nelayan di Desa Muara Bahar, Kecamatan Sungai Lilin.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia menuturkan, harga cukup menggiurkan apabila ikan memiliki bentuk sempurna dan warna yang menyatu. Namun ikan diakunya sulit ditangkap. Dalam seminggu ini Opini mengatakan baru dapat seekor. "Kalau sudah dapat biasanya jaring yang melekat pada ikan akan di potong, karena ikan tidak boleh cacat,” katanya.

Rival, satu pengepul tiger fish, mengungkapkan ikan hias itu biasanya dihargai per sentimeter. Ia mengaku biasa membeli dari nelayan ukuran 10 sentimeter dengan harga Rp 200 ribu. Sedang pemesan sebagian besar datang dari Jakarta yang kemudian dikirim lagi ke Vietnam.

"Saya pernah menjual tiger fish paling mahal Rp 25 juta, ukuran 15 sentimeter yang paling banyak loreng macan,” kata dia.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

10 jam lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

14 jam lalu

Kapal kecil nelayan Natuna saat melaut di pesisir Pulau Ranai. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.


Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

3 hari lalu

Beberapa nelayan Natuna yang ditangkap di Malaysia. Foto Istimewa
Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.


Sandi Fahlevi Resmi Menjabat Pj Bupati Muba

3 hari lalu

Sandi Fahlevi Resmi Menjabat Pj Bupati Muba

Pj Gubernur Sumsel meminta Sandi berkolaborasi dengan Apriyadi yang telah menciptakan program-program bagus.


Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

3 hari lalu

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.


Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

7 hari lalu

Warga berebut sesaji saat mengikuti prosesi Pesta Lomban di laut Jepara, Jepara, Jawa Tengah, Rabu 17 April 2024.  Pesta Lomban yang diadakan nelayan sepekan setelah Idul Fitri dengan melarung sesaji berupa kepala kerbau serta hasil bumi ke tengah laut itu sebagai bentuk syukur dan harapan para nelayan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rezeki dan keselamatan saat melaut. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.


Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

8 hari lalu

Ilustrasi Sabu. TEMPO/Amston Probel
Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.


4 Tips Merawat Ikan Peliharaan Setelah Ditinggal Mudik

8 hari lalu

Pengunjung mengambil gambar instalasi ikan mas di dalam akuarium dan lampu warna-warni bertema perayaan musim Natal di Art Aquarium Museum di Tokyo, Jepang 1 Desember 2023. Pameran ini menampilkan sekitar 5.000 ikan mas ini berlangsung hingga 27 Desember. REUTERS/Kim Kyung -Hoon
4 Tips Merawat Ikan Peliharaan Setelah Ditinggal Mudik

Beberapa jenis ikan hias mudah stres saat habitatnya tidak mendukung kondisi yang optimal. Lakukan sejumlah langkah ini setelah ikan ditinggal mudik.


Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

14 hari lalu

Direktur Walhi Jawa Tengah Fahmi Bastian. Foto dok.: Walhi
Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.


5 Tips Jitu Agar Ikan Tidak Mati Meski Ditinggal Mudik

16 hari lalu

Pengunjung memotret ikan yang dipajang saat Pameran Ikan Mas Koki di Denpasar, Bali, Minggu, 13 Desember 2020. Saat masa pandemi Covid-19 warga banyak membuur ikan hias yang dapat menghilangkan penat selama di rumah. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/wsj.
5 Tips Jitu Agar Ikan Tidak Mati Meski Ditinggal Mudik

Tak perlu cemas meninggalkan ikan hias Anda saat ditinggal mudik, asal ikuti 5 tips berikut ini.