TEMPO.CO, Jakarta - Gempa tektonik masih terus menggoyang Sukabumi, Jawa Barat. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat lindu bermagnitudo 2,5 bersumber di darat. Waktunya Selasa siang 28 Juli 2020 pukul 13.47 WIB.
Berdasarkan keterangan tertulis dari Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang Hendro Nugroho, pusat sumber gempa atau episenter terletak pada koordinat 7.07 LS dan 106.95 BT. “Tepatnya berlokasi di darat pada jarak 17 kilometer arah tenggara Kota Sukabumi,” katanya Selasa 28 Juli 2020.
BMKG menggolongkannya sebagai gempa dangkal dengan sumber kedalaman 10 kilometer. “Akibat aktivitas sesar lokal wilayah setempat,” ujarnya. Dampak gempa darat ini berdasarkan peta guncangan BMKG dan laporan masyarakat, getarannya terasa di daerah Nyalindung.
Skala intensitas gempanya mencapai III MMI. Gempa dirasakan orang di dalam rumah seakan ada truk yang melintas. Sejauh ini, menurut BMKG, belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut. Gempa susulan pun hingga pantauan pukul 14.04 nihil.
Sebelumnya pada Selasa pagi, 28 Juli 2020, pukul 09.00 WIB di Sukabumi terjadi gempa dengan magnitudo 4,1. Berdasarkan hasil analisis BMKG, pusat sumber gempa atau episenter berada di koordinat 7.89 LS dan 107 BT. “Tepatnya berlokasi di laut berjarak sekitar 108 kilometer arah tenggara Kota Sukabumi,” kata Tony Agus Wijaya, Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung, Selasa 28 Juli 2020.
Gempa tergolong dangkal dengan kedalaman sumber 19 kilometer. “Akibat penyesaran dalam lempeng (intraplate) subduksi lempeng Indo-Australia yang menyelusup menunjam ke bawah lempeng Eurasia,” ujarnya.
Dampak gempa berdasarkan peta tingkat guncangan BMKG dan laporan masyarakat berupa guncangan terasa cukup kuat di daerah Tegalbuleud. Skala intensitas gempanya mencapai III MMI. Gempa dirasakan orang di dalam rumah dengan getaran seakan ada truk yang berlalu.
ANWAR SISWADI