TEMPO.CO, Jakarta - Bukan hanya Sinovac Biotech dari Cina yang akan menguji vaksin Covid-19 yang dikembangkannya di Indonesia. Tapi juga perusahaan farmasi asal Korea Selatan, Genexine. Bedanya, skala tes calon vaksin dari Genexine lebih kecil karena masih uji klinis tahap dua.
Kalau Sinovac menggandeng Bio Farma yang kemudian memberikan penugasan kepada Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Genexine bermitra dengan Kalbe Farma. Kerja sama yang kedua kemungkinan akan melibatkan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia sebagai pelaksananya.
Peneliti di Puslit Bioteknologi LIPI, Wien Kusharyoto, membeberkan itu dalam konferensi pers virtual dari Jakarta, Selasa, dan menegaskan ulang saat dihubungi Rabu 29 Juli 2020. "Sejauh ini yang berkomunikasi dengan Kalbe Farma untuk rencana uji klinis vaksin Genexine itu LIPI dan UI," kata dia.
Peneliti utama dalam pengembangan vaksin di LIPI itu menjelaskan bahwa uji klinis tahap dua vaksin dari Korea Selatan hanya akan melibatkan 100 relawan di Indonesia pada September atau Oktober 2020. Pada saat yang sama, Wien menambahkan, uji yang sama juga dilakukan di Korea Selatan serta di Turki yang, menurutnya, masih dijajaki oleh Genexine. .
Dia menjelaskan, Genexine mengembangkan vaksin berbasis DNA. Ini berbeda dari Sinovac yang disebutnya berbasis virus corona Covid-19 yang dimatikan atau diinaktifkan. Keduanya berbeda lagi dengan vaksin Merah Putih yang dikembangkan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman maupun LIPI yang berbasis protein rekombinan.
Adapun uji klinis fase dua dimaksudkan untuk memantau keamanan vaksin, potensi munculnya efek samping, respons imun, menentukan dosis optimal, dan jadwal pemberian vaksinasi. Kalau dianggap lolos, maka akan dilanjutkan pada tahap berikutnya yakni tahap tiga dengan jumlah relawan yang lebih besar lagi.
Uji klinis tahap tiga adalah yang akan dijalani Sinovac Biotech di Kota Bandung, dan dua kota lain di Brasil dan Banglades. Namun Wien mengungkapkan kalau uji tahap tiga Sinovac terbatas hanya untuk rentang usia dewasa, 18-59 tahun, yang memang sudah melewati tes tahap dua.
ANTARA