TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Donald Trump dilaporkan sedang menyiapkan perintah agar aplikasi media sosial TikTok di negara itu dilepas dari perusahaan induknya di Cina. Alasannya, keamanan negara karena tuduhan aplikasi video pendek yang sedang sangat populer itu telah dimanfaatkan untuk mata-mata Beijing.
AFP mengutip laporan Bloomberg dan The Wall Street Journal bahwa Trump akan memerintahkan ByteDance, perusahaan internet berbasis di Beijing, menjual operasional TikTok di AS. TikTok ditaksir bernilai miliaran dolar AS dan perusahaan seperti Fox News dan Microsoft dikabarkan terdepan untuk mengakuisisi. TikTok dan Microsoft tidak berkomentar atas kabar ini.
Saat ini TikTok sedang ditinjau oleh Komite Investasi Asing AS untuk melihat kemungkinan bisnis tersebut mengganggu keamanan nasional. Tapi, AS belum memutuskan tindakan apa yang akan mereka ambil untuk TikTok. "Kami sedang memperhatikan. Kami mungkin akan melarang atau melakukan hal lainnya," kata Trump.
AS khawatir TikTok digunakan Cina untuk tujuan yang jahat. Tuduhan ini sudah dibantah TikTok dengan menyatakan tidak berkaitan dengan aktivitas pemerintahan Cina.
"Kami tidak bersifat politis, kami tidak menerima iklan politik dan tidak punya agenda," kata CEO TikTok, Kevin Mayer, sambil menambahkan, "Tujuan kami adalah tetap bersemangat, platform dinamis yang bisa dinikmati semua orang."
ByteDance sebelumnya juga telah mengumumkan memisahkan TikTok dari banyak bisnisnya di Cina. Perusahaan itu juga membuat beberapa perekrutan eksekutif baru dalam beberapa bulan terakhir, termasuk Mayer yang dibajak dari Disney per 1 Juni lalu.
Sebelum Mayer, eks intellectual property chief di Microsoft, Erich Andersen, telah lebih dulu ditunjuk sebagai global general counsel pada Januari lalu. Sebelumnya lagi, ByteDance merekrut Vanessa Pappas, eksekutif veteran di YouTube, untuk menjalankan bisnis operasi di Amerika Serikat.