TEMPO.CO, Medan - Stasiun Geofisika BMKG Deliserdang mencatat 21 kejadian gempa di wilayah Sumatera bagian utara dan sekitarnya sepanjang sepekan terakhir Juli. Kebanyakan, yakni 15 kejadian, bersumber di darat.
Kepala Stasiun Geofisika Deli Serdang, Sumatera Utara, Teguh Rahayu, mengatakan gempa-gempa itu bervariasi kekuatannya 2,1 sampai 4,9 Magnitudo. Kedalaman sumbernya 3 hingga 107 kilometer.
Teguh mengatakan dari 21 kejadian gempa tersebut, hanya satu yang bisa dirasakan yakni yang terkuat, 4,9 M. Gempa itu terjadi Senin subuh, 27 Juli 2020. Sumbernya di laut pada jarak 88 km arah Timur Laut Nias Selatan, dan kedalaman 51 km.
Guncangan gempa ini dirasakan di daerah Aek Godang, Sumatera Utara, dengan Skala Intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
Wilayah Sumatera Barat berbeda karena lebih 'tenang'. Stasiun BMKG di Padang Panjang hanya merekam empat kali kejadian gempa sepanjang periode yang sama dan tidak satupun yang bisa dirasakan.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Padang Panjang, Mamuri, menyebutkan dari empat kali kejadian gempa bumi tersebut terdapat tiga kali di Pasaman Barat dan satu kali di Pariaman. Kekuatan gempa-gempa itu tak ada yang sampai 4,0 M.
Ia mengimbau masyarakat tetap waspada dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya mengenai informasi kejadian gempa. "Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi," kata Mamuri.