TEMPO.CO, Beijing - Studi tim ahli astronomi menyimpulkan sebuah lokasi yang diberi nama Dome A di Antartika, di mana Stasiun Kunlun milik Cina berlokasi, adalah situs observatorium antariksa terbaik. Lokasi itu memiliki kualitas hasil pengamatan (seeing) langit paling optimal dibandingkan dua lokasi lain yakni Hawaii dan Cile sebelah utara.
Seeing adalah satu di antara parameter penting untuk memilih sebuah situs observatorium antariksa. Astronom bisa mendapatkan foto-foto bintang yang lebih jelas di situs-situs di mana nilai seeing yang amat dipengaruhi oleh kondisi atmosfer tersebut semakin kecil.
Tim dari Observatorium Astronomi Nasional, di bawah Akademi Ilmu Pengetahuan Cina, mengukur nilai kualitas pengamatan itu pada malam di Dome A, Antartika. Hasilnya mereka mendapati nilai median 0,3 arcseconds, dengan nilai optimal mencapai 0,31 arcseconds.
Umumnya, tim itu menjelaskan, nilai median dari kualitas pengamatan langit di observatorium terbaik di Mauna Kea, Hawaii, yang dioperasikan University of Hawaii dan di Gurun Atacama, Cile sebelah utara, sebesar 0,6 sampai 0,8 arcseconds. Itu artinya Stasiun Kunlun di Antartika adalah situs observatorium astronomi terbaik.
Hasil studi dan perbandingan itu telah dipublikasikan di jurnal Nature. Selain dari Cina, tim melibatkan para peneliti astronomi dari Australia dan Kanada. Mereka dianggap memberi landasan ilmiah untuk riset lanjutan Cina di Antartika.
Stasiun Kunlun berlokasi di Dome A, titik tertinggi di benua es Antartika dengan ketinggian lebih dari 4.000 meter. Dibangun pada 2009, ini adalah stasiun ekspedisi Antartika pertama Cina.
XINHUA