Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kebakaran Hutan Ekstrem Australia, Hampir 3 Miliar Satwa Mati dan Tersingkir

Reporter

image-gnews
Seekor koala yang mati terbakar akibat kebakaran hutan di Pulau Kanguru di Australia, 7 Januari 2020. Sekitar sepertiga kawasan Kangaroo Island telah terbakar, termasuk taman nasional Flinders Chase. AAP Image/David Mariuz/via REUTERS
Seekor koala yang mati terbakar akibat kebakaran hutan di Pulau Kanguru di Australia, 7 Januari 2020. Sekitar sepertiga kawasan Kangaroo Island telah terbakar, termasuk taman nasional Flinders Chase. AAP Image/David Mariuz/via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Laporan terbaru World Wide Fund for Nature menyebut sebanyak hampir tiga miliar hewan, terdiri dari mamalia, reptil, burung dan katak, mati ataupun tersingkir karena kebakaran hutan semak di Australia 2019-2020. Jumlah itu hampir tiga kali lipat daripada yang pernah diperkirakan pada Januari lalu.

Laporan berjudul 'Australia’s 2019-2020 Bushfires: The Wildlife Toll' itu merinci satwa yang menjadi korban kebakaran itu lebih detil terdiri dari 143 juta mamalia, 2,46 miliar reptil, 180 juta burung, dan 51 juta katak. Meski laporan masih tahap finalisasi, angka-angka itu diyakini tidak akan berubah.

Riset pertama di dunia tentang dampak kebakaran hutan bagi satwa liar itu melibatkan sepuluh ilmuwan dari University of Sydney, University of New South Wales, University of Newcastle, Charles Sturt University, dan BirdLife Australia. Ketua proyeknya adalah Lily Van Eeden dari University of Sydney.

"Temuan sementara itu sangat mengejutkan," kata CEO WWF-Australia Dermot O'Gorman dalam artikel yang dipublikasikan di situs web WWF Australia, 28 Juli 2020. Menurutnya, sulit mencari pembanding peristiwa lain di dunia dengan skala dampak sama. "Itu adalah bencana terburuk yang dialami alam liar sepanjang sejarah modern," kata dia lagi.

Chris Dickman, profesor di University of Sydney yang membimbing penelitian itu, juga menyebut hampir tiga miliar satwa liar di jalur kebakaran itu adalah angka yang sangat besar. "Ini adalah angka yang sulit dipahami," katanya.

Tim peneliti tak mendetailkan berapa yang mati di antara satwa korban kebakaran itu. Tapi Dickman mengatakan yang lolos dari api pun tak akan berpeluang besar untuk bisa bertahan. Alasannya dua, kekurangan stok makanan atau kehilangan hunian dan terpaksa pindah ke habitat lain yang sudah lebih dulu dihuni yang lain.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Viral foto asap yg membentuk wajah iblis saat kebakaran hutan Australia. Sumber: the sun

Pada Januari lalu, Dickman yang bekerja dengan para ilmuwan WWF, memberi perkiraan awal 1,25 miliar satwa terdampak kebakaran hutan semak itu. Tapi, dalam kalkulasinya itu, sang profesor hanya fokus pada pada negara bagian New South Wales dan Victoria.

Sedang Van Eede mengatakan kalau proyeknya mengkaji wilayah terdampak seluas 11,46 juta hektare. Dia menyebutnya dengan angka perkiraan skala benua dan belum pernah dilakukan sebelumnya di Australian maupun dunia. "Negara lain bisa membangun riset seperti ini pula untuk memperbaiki pemahaman dampak kebakaran hutan di mana-mana," katanya.

O’Gorman mengamininya dengan menambahkan, sesuai isi laporan Van Eede dkk yang diperkirakan terbit akhir Agustus ini, kebakaran hutan esktrem menjadi lebih sering terjadi karena perubahan iklim. "Riset seperti ini adalah jendela untuk melihat mega-kebakaran hutan di masa-masa mendatang dan dampaknya untuk kehidupan di alam liar."

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

22 jam lalu

Indonesia dan Australia Memperluas Kemitraan di Bidang Pajak pada Senin, 22 April 2024. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia di Jakarta
Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.


Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

23 jam lalu

Pemerintah Australia pada 23 April 2024, meresmikan fase baru Program Investing in Women. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia
Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia


Kepala BNPT: Tingkatkan Kualitas Asesmen untuk Kemanan World Water Forum

23 jam lalu

Kepala BNPT: Tingkatkan Kualitas Asesmen untuk Kemanan World Water Forum

Tindakan ini guna memastikan kemanan World Water Forum Ke-10 di Bali pada Mei mendatang.


PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

1 hari lalu

CEO SpaceX dan Tesla, dan Pemilik Twitter, Elon Musk. REUTERS/Gonzalo Fuentes
PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.


Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

1 hari lalu

Selama empat tahun Badan Karantina Kementerian Pertanian tidak bisa mengekspor buah manggis ke Tiongkok
Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

Kemendag mendorong ekspor buah sebagai implementasi perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).


4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

2 hari lalu

Korban penusukan di Australia. Istimewa
4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

Berikut fakta-fakta soal kasus penusukan di Mall Bondi Sidney pekan lalu yang menghebohkan Australia.


Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

2 hari lalu

Pelatih Australia U-23 Tony Vidmar . Foto : AFC
Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

Tony Vidmar mengaku tersingkirnya Timnas Australia U-23 di Piala Asia U-23 2024 tak akan mengganggu prospek jangka panjang para pemain.


Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

2 hari lalu

Polisi memasuki Gereja Assyrian Christ The Good Shepherd  bersama seorang pendeta setelah serangan pisau terjadi saat kebaktian pada Senin malam, di Wakely, di Sydney, Australia, 17 April 2024. REUTERS/ Jaimi Joy
Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

Setelah serangan penusukan yang merenggut 6 orang, ratusan orang berkumpul untuk mengenang para korban dengan menyalakan lilin dan menyanyikan himne


Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

2 hari lalu

CEO SpaceX dan Tesla, dan Pemilik Twitter, Elon Musk. REUTERS/Gonzalo Fuentes
Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

Pemilik media sosial X Elon Musk menolak untuk menghapus konten media sosial tentang insiden penikaman uskup di Sydney, menentang perintah komisaris sensor Australia.


Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

2 hari lalu

Seremoni program Kemitraan Australia-Indonesia untuk Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur, yang akan menggabungkan modal pemerintah dan swasta untuk mempercepat investasi, 19 April 2024. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia di Jakarta
Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

Australia lewat pendanaan campuran mengucurkan investasi transisi net zero di Indonesia melalui program KINETIK