TEMPO.CO, Jakarta - Microsoft Corp membenarkan dan menyatakan akan melanjutkan pembicaraan soal mengakuisisi aplikasi TikTok dari ByteDance, Cina. Microsoft bergerak cepat setelah Pemerintah Amerika Serikat mempertimbangkan untuk melarang TikTok di negara itu dan mengeluarkan opsi divestasi untuk menjadikannya perusahaan Amerika lepas dariinduknya, ByteDance, yang berbasis di Beijing.
Seperti diketahui Washington bersikap seperti itu karena kecurigaan ByteDance memberi akses Beijing ke data pengguna dan kontennya--kecurigaan yang telah berulang kali dibantah TikTok.
"Microsoft sepenuhnya mengapresiasi pentingnya mengatasi kekhawatiran Presiden. Perusahaan berkomitmen mengakuisisi TikTok demi tinjauan menyeluruh tentang keamanan dan memberikan manfaat ekonomi yang layak untuk Amerika Serikat, termasuk Kementerian Keuangan Amerika Serikat," kata Microsoft dalam keterangan tertulis, dikutip dari Reuters, Senin 3 Agustus 2020.
CEO Microsoft Satya Nadella berbicara dengan Presiden AS Donald Trump tentang isu ini. Mereka disebut ingin memastikan semua data pribadi dari pengguna TikTok di AS dikirim dan tetap berada di dalam negeri. Microsoft menyatakan belum ada kesepakatan setelah pertemuan itu dan menargetkan negosiasi selesai pada 15 September.
ByteDance dikabarkan setuju dengan rencana memecah operasional di AS dan akan memberi kesempatan bagi perusahaan AS lainnya untuk memegang saham minoritas. Keterangan ini berbeda dengan pernyataan sebelumnya kalau perusahaan tidak menanggapi spekulasi dan rumor dan percaya diri terhadap kesuksesan jangka panjang TikTok.
Spekulasi itu pertama beredar setelah Bloomberg pada Jumat malam, 31 Juli 2020, memberitakan rencana perintah eksekutif Trump terhadap TikTok tersebut. Lalu soal nama Microsoft beredar pertama dari Fox Business Network. Bloomberg lalu melaporkan adanya peminat lain namun tak memberi nama spesifik.
TikTok yang memiliki lebih dari 2,3 juta unduhan di seluruh dunia baru-baru ini telah ditaksir nilainya dan berada antara $ 30-50 miliar atau Rp 441-735 triliun. Aplikasi video pendek yang sedang digandrungi di dunia ini dibuat perusahaan internet di Cina, ByteDance. Perusahaan ini didirikan pada 2012 oleh eks pekerja Microsoft, Zhang Yiming.