TEMPO.CO, Jakarta - Twitter telah mengkonfirmasi sedang mengeksplorasi ide model layanan berbayar atau berlangganan. Twitter dikabarkan mulai mensurvei pengguna tentang fitur potensial yang mungkin ditambahkan sebagai layanan berbayar.
Ini adalah perkembangan terkini setelah CEO Twitter Jack Dorsey pernah menyatakan bahwa perusahaan platform media sosial itu masih berada pada fase sangat awal dari opsi monetisasi. Dorsey juga menegaskan adanya patokan tinggi ketika meminta konsumen untuk membayar fitur-fitur.
Dikutip dari The Verge, Senin 3 Agustus 2020, fitur yang dipertimbangkan Twitter sebagai bagian dari layanan berbayar itu termasuk opsi membatalkan cuitan sesaat setelah dikirim. Juga kemampuan untuk mengirim video lebih panjang.
Pengguna yang disurvei diminta untuk memilih dari yang paling penting hingga paling tidak disarankan. Berikut daftar fitur yang kemungkinan masuk dalam layanan berbayar, menurut utas cuitan @RothsReviews yang mengunggah tangkap layar Survei Twitter.
1. Jendela "undo send" yang memungkinkan pengguna membatalkan cuitan dalam waktu 30 detik, mirip dengan tombol "undo" pada Gmail
Baca juga:
2. Warna khusus untuk aplikasi dan situs web Twitter
3. Kemampuan untuk mengunggah video dengan resolusi lebih tinggi dan durasi lebih tinggi
4. Kemampuan analitik lebih canggih
5. Lencana profil, misalnya jurnalis memiliki lencana khusus yang mencatat media tempat bekerja
6. Template respons untuk balasan cepat
7. Fitur rekrutmen pekerjaan, untuk memposting pekerjaan dan terhubung dengan calon pekerja
8. Stiker dan tagar khusus
9. Informasi tentang akun lain, termasuk menunjukkan menunjukkan semua interaksi sebelumnya dengan pengguna tersebut
10. "User roles" yang akan memudahkan perusahaan besar untuk memberikan akses ke akun perusahaan tanpa harus secara langsung berbagi kata sandi
11. Lebih sedikit atau tidak ada iklan sama sekali
Jadi, jika Anda adalah seorang pengguna Twitter, adakah di antara fitur-fitur itu yang pantas menjadi layanan berbayar?