TEMPO.CO, Hangzhou - Cina pada Sabtu, 1 Agustus 2020 meluncurkan sebuah platform sumber terbuka untuk kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) guna bersama-sama mempromosikan pengembangan global dari industri yang sedang tumbuh pesat tersebut.
Platform Dubhe didirikan pada Oktober 2018, dengan hampir 100 peneliti turut berpartisipasi dalam proyek itu. Platform tersebut bertujuan untuk menjadi pemimpin industri dengan menciptakan ekosistem kerja sama AI dan memfasilitasi kemajuan industri itu.
"Kami berharap dapat secara bersama-sama mengumpulkan kekuatan inovatif yang terdepan di industri ini guna membangun platform dan kerangka kerja berkinerja tinggi dari pengembangan algoritme kecerdasan buatan, serta membangun penelitian buatan dan ekosistem industri yang independen," ujar Zhu Shiqiang, Direktur Zhejiang Lab di Provinsi Zhejiang, Cina timur.
Laboratorium tersebut, yang dibangun bersama oleh pemerintah Provinsi Zhejiang, Universitas Zhejiang dan Alibaba Group, mencakup bidang-bidang utama seperti transportasi cerdas, keuangan cerdas, kota pintar, perawatan kesehatan cerdas, dan robotika.
"Partisipasi organisasi dari berbagai industri telah menciptakan landasan yang kokoh. Saya berharap dapat melihat komunitas penelitian yang berkembang di platform itu, (dan) terlibat dalam studi algoritme kecerdasan buatan," kata Pan Yunhe, seorang akademisi dari Akademi Teknik Cina sekaligus kepala ilmuwan bidang AI di Zhejiang Lab.
"Saya berharap Platform Sumber Terbuka Kecerdasan Buatan Dubhe dapat mendorong penerapan teknologi AI di berbagai industri," ujar Pan.
Platform Dubhe dikembangkan bersama oleh Zhejiang Lab, Beijing Oneflow Technology, Akademi Teknologi Informasi dan Komunikasi Cina, Universitas Zhejiang dan lain-lain.
ANTARA | XINHUA
