Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kabar Gembira dari Uji Klinis Vaksin Penyakit Lyme di Amerika dan Eropa

Reporter

image-gnews
Ticks, kutu penghisap darah. independent.co.uk
Ticks, kutu penghisap darah. independent.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Di antara hiruk pikuk pengembangan puluhan kandidat vaksin Covid-19 di dunia, kabar gembira datang dari uji klinis calon vaksin penyakit Lyme. Satu-satunya uji klinis yang sedang dilakukan untuk jenis penyakit yang namanya diambil dari sebuah kota di Connecticut, Amerika Serikat, ini mengabarkan telah mencapai fase dua dengan hasil yang menjanjikan.

Penyakit Lyme disebabkan bakteri Borrelia burgdorferi yang dibawa hewan parasit kutu pengisap darah (caplak) yang hidup di hutan di Asia, Eropa, dan Amerika Serikat. Infeksi bisa diatasi dengan antibiotik tapi kalau tidak tertangani bisa menyebabkan korbannya nyeri otot, sakit saraf, kelelahan kronis, sakit kepala parah, hingga peradangan pada otak dan saraf tulang belakang.

Penyakit ini biasanya banyak ditemukan di antara pengunjung daerah rural dan menjangkiti rombongan peserta kegiatan kemah atau pendaki gunung. Di Amerika Serikat kasusnya bisa sebanyak 300 ribu dan di Eropa 65 ribu setiap tahunnya. Salah satu sebab penyakit ini tak tertangani adalah karena pasien keliru didiagnosa dengan penyakit lain semisal lupus atau masalah kesehatan mental.

Sebagai ilustrasi dari ancaman penyakit yang dibawa jenis kutu pengisap darah ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) sampai menetapkan program pemantauan khusus di Connecticut sepanjang 2019 lalu. Dan, berdasarkan pengumuman tim penelitinya pada 4 Maret 2020, kutu pengisap darah pada rusa yang paling populer melompat dan menjangkiti manusia di kasus Connecticut. 

Dari sampel 2.500 kasus, sebanyak 2.068 di antaranya didapati kutu pengisap darah dari rusa sebagai penyebab. Sisanya, kutu dari anjing. Sejumlah selebritas di Amerika seperti Justin Bieber, Bella Hadid, dan Avril Lavigne tak terkecuali pernah dilaporkan menjadi korban terjangkit penyakit yang dibawa kutu itu.

*** 

Pengembangan vaksinnya dilakukan Valneva, perusahaan bioteknologi Prancis. Mereka mengklaim, VLA15, nama vaksin potensial itu, aman dan efektif digunakan hingga uji klinis fase dua yang melibatkan 570 responden orang dewasa usia 18-65 tahun di Amerika Serikat dan Eropa.

Dalam keterangan yang dibagikannya 22 Juli 2020, Wolfgang Bender, Ketua Pejabat Medis di Valneva menyebut VLA15 mampu memicu sistem imun tubuh memproduksi antibodi untuk seluruh enam serotipe penyakit Lyme yang biasa ditemukan di Eropa dan Amerika Utara.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

4 hari lalu

Ilustrasi obat Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

Vaksinasi tuberkulosis sebagai penanganan imunologi diharapkan bisa perpendek durasi pengobatan, sederhanakan regimen atau perbaiki hasil pengobatan


Pentingnya Vaksinasi untuk Memastikan Produktivitas Perusahaan

22 hari lalu

Karyawan KFC yang bertugas di gerai dan kantor mendapatkan vaksinasi Covid-19. Dok. KFC Indonesia
Pentingnya Vaksinasi untuk Memastikan Produktivitas Perusahaan

Pakar menyebut vaksinasi dapat mencegah sejumlah penyakit, antara lain influenza dan DBD, yang dapat mengganggu kinerja perusahaan.


Konsumsi Yoghurt Diklaim Bisa Turunkan Risiko Diabetes Tipe 2, Simak Penjelasan dari FDA

25 hari lalu

Ilustrasi yoghurt beku (Pixabay.com)
Konsumsi Yoghurt Diklaim Bisa Turunkan Risiko Diabetes Tipe 2, Simak Penjelasan dari FDA

Klaim bahwa yoghurt dapat menurunkan risiko penyakit Diabetes Tipe 2 itu sesuai dengan persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA).


Jangan Cemas, Vaksin Tidak Sebabkan Autisme pada Anak

35 hari lalu

Petugas kesehatan meneteskan vaksin polio pada mulut anak balita saat pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) Polio di Kota Madiun, Jawa Timur, Senin 19 Februari 2024. Imunisasi itu merupakan putaran kedua yang menyasar  kepada sekitar 18 ribu anak hingga usia delapan tahun di wilayah tersebut untuk memberikan kekebalan pada anak sekaligus upaya menanggulangi Kejadian Luar Biasa (KLB) polio menyusul penemuan kasus lumpuh layu di Pamekasan, Sampang Jawa Timur serta Klaten Jawa Tengah beberapa waktu lalu, dilaksanakan pada 19-25 Februari. ANTARA FOTO/Siswowidodo
Jangan Cemas, Vaksin Tidak Sebabkan Autisme pada Anak

Rumor vaksin dapat menyebabkan autisme pada anak tidak benar adanya. Dokter anak beri penjelasan.


Vladimir Putin Bocorkan Ilmuwan Rusia sedang Membuat Vaksin untuk Obati Kanker

42 hari lalu

Petugas menyiapkan alat Radioterapi Linear Accelerator, (LINAC) Elekta Versa HD di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta, Jumat 6 Januari 2023. Pada HUT Ke-51 RSPP, rumah sakit tersebut meresmikan fasilitas Radioterapi Linac untuk penanganan penyakit kanker dengan komplikasi yang lebih sedikit sehingga memungkinkan pasien pulih lebih cepat. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Vladimir Putin Bocorkan Ilmuwan Rusia sedang Membuat Vaksin untuk Obati Kanker

Vladimir Putin mengkonfirmasi ilmuwan bidang medis di Rusia sedang berusaha membuat vaksin untuk melawan penyakit kanker.


Chip Pertama Neuralink di Otak Manusia, Elon Musk: Ada Spikes yang Menjanjikan

58 hari lalu

Logo Neuralink dan foto Elon Musk terlihat dalam ilustrasi yang diambil, 19 Desember 2022. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Chip Pertama Neuralink di Otak Manusia, Elon Musk: Ada Spikes yang Menjanjikan

Neuralink, startup teknologi saraf milik Elon Musk, sukses melakukan operasi implan chip pertamanya ke otak manusia.


Atasi Demam Berdarah, Guru Besar Unpad Usulkan Kombinasi Vaksinasi dan Nyamuk Wolbachia

23 Januari 2024

Pengamatan sampel nyamuk Aedes aegipty ber-Wolbachia di Laboratorium WMP Yogyakarta. Riset ini dipimpin Profesor Adi Utarini dari UGM yang terpilih menjadi satu di antara 100 orang paling berpengaruh 2021 versi Majalah Time. Dok Tim WMP
Atasi Demam Berdarah, Guru Besar Unpad Usulkan Kombinasi Vaksinasi dan Nyamuk Wolbachia

Tim riset menunjukkan bahwa vaksinasi dengue akan memberikan hasil yang lebih baik jika dikombinasikan dengan program nyamuk terinfeksi wolbachia.


Perusahaan Teknologi Medis yang Gugat Apple Watch 9 Luncurkan Smartwatch Sendiri

22 Januari 2024

Freedom smartwatch keluaran Masimo. Gizmochina
Perusahaan Teknologi Medis yang Gugat Apple Watch 9 Luncurkan Smartwatch Sendiri

Smartwatch ini diluncurkan Masimo setelah menggugat Apple untuk paten pada teknologi di Apple Watch 9 dan Ultra.


Jangan Khawatir bila Ketinggalan Jadwal Imunisasi, Nakes Siap Beri Solusi

12 Januari 2024

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Jangan Khawatir bila Ketinggalan Jadwal Imunisasi, Nakes Siap Beri Solusi

Pakar mengatakan orang tua tidak perlu khawatir bila ketinggalan jadwal imunisasi karena tenaga kesehatan ada solusinya.


Biaya Vaksinasi Covid-19 Sudah Bertarif, Tapi Belum Ada Kepastian Harganya dan Masih Ada yang Gratis

9 Januari 2024

Tenaga kesehatan menyiapkan vaksin Inavac atau yang dikenal sebagai Vaksin Merah Putih merupakan vaksin COVID-19 di RSUD Tarakan, Jakarta, Rabu 20 Desember 2023. Dinas Kesehatan DKI Jakarta memprediksi kenaikan kasus Covid-19 bakal terjadi sampai dua pekan ke depan atau bertepatan dengan libur Natal dan Tahun Baru. Sebagai langkah antisipasi, Dinas Kesehatan DKI akan terus memantau perkembangan kasus hariannya. Pemerintah fokus mengimbau dan menyediakan vaksinasi dan pemeriksaan PCR gratis. Utamanya, untuk segera melengkapi vaksinasi booster ke-4 dan deteksi dini Covid-19 bagi kelompok rentan. TEMPO/Subekti.
Biaya Vaksinasi Covid-19 Sudah Bertarif, Tapi Belum Ada Kepastian Harganya dan Masih Ada yang Gratis

Mulai 1 Januari 2024, biaya vaksinasi Covid-19 tak lagi gratis. Vaksin bisa didapatkan secara gratis jika termasuk golongan rentan. Ini penjelasannya